Gubernur Khofifah Terima Dua Rekor MURI, Jaya Suprana; Ini Prestasi Superlatif Tingkat Dunia

Pemprov Jatim, Bhirawa
Ikhtiar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ‘ngalap’ berkah Al Quran di tengah pandemi Covid-19 ternyata menarik perhatian Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Tak tanggung-tangung, dua rekor sekaligus dikantongi Gubernur Khofifah Indar Parawansa dari Ketua MURI Jaya Suprana.
Penyerahan rekor Muri tersebut diserahkan secara virtual melalui live video conference dari Gedung Negara Grahadi, Jumat (15/5). Gubernur perempuan pertama itu menerima Rekor MURI untuk Nuzulul Qur’an 1441 H secara Daring Pertama dan Khotmil Qur’an Kubro Daring Terbanyak. “Kami sangat kagum dengan apa yang dilakukan Ibu Gubernur dalam menghadapi pagebluk corona ini. Bahkan terharu melihat semangat ibu yang luar biasa,” tutur Jaya Suprana.
Jaya Suprana mengaku terhormat karena dapat menyerahkan dua rekor kepada Gubernur Khofifah. Pihaknya menegaskan, rekor ini ini bukan rekor biasa atau rekor Indonesia tetapi rekor dunia. Karena belum pernah diketahui ada Nuzulul Quran dan Khotmil Quran Kubro diselenggarakan secara daring. Bahkan digelar dalam sebuah wilayah yang cukup luas seperti Jawa Timur. “Ini merupakan prestasi superlatif yang layak dibanggakan bukan hanya oleh warga Jatim tetapi juga seluruh bangsa Indonesia,” sambung Jaya Suprana.
Dalam kesempatan itu, Jaya Suprana sempat melempar pertanyaan kepada Gubernur Khofifah terkait penyelenggaran kedua momentum tersebut di tengah pandemic Covid-19 ini. Gubernur Khofifah langsung menjelaskan secara detail dari mulai seluruh prosesnya dan niat utama dari ikhtiar tersebut untuk mendapatkan berkah Alquran.
Mendengar jawaban Khofifah, Jaya Suprana merasa kagum dan terharu. Bahkan pihaknya langsung teringat dengan almarhum Gusdur yang dulu dikenalnya sangat baik. “Saya terharu dan teringat kepada almarhum Gusdur. Kami yakin beliau sekarang melihat dan merasa bahagia serta bangga atas apa yang dilakunan ibu gubernur untuk Jatim. Gusdur pasti bangga karena Khofifah melanjutkan perjuangan beliau,” ungkap Jaya Suprana.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan, rekor ini sesungguhnya bukan untuk dirinya, melainkan 17 kepala daerah dan 4 ribu hafidz/ hafidzah yang telah ikut terlibat dalam Nuzulul Qur’an Daring serta Khotmil Qur’an Daring di Jatim. “Sebetulnya ini hasil pemotretan yang dilakukan MURI yang sebetulnya kita tidak tahu. Karena kelihatannya harus mengajukan surat kemudian ada tim yang melakukan visitasi dan seterusnya. Ini sebetulnya kita mengalir saja,”
Inisiasi dua momentum tersebut diakui Khofifah berawal dari pemberian tunjangan hafidz/hafidzah di Jatim. Mereka kemudian sama-sama juga ingin mendoakan bangsa ini, dan forumnya adalah Nuzulul Quran. Kesempatan ini biasanya secara official juga dilakukan bahkan di Istana Negara. Tapi di tengah pandemi ini dicarikan formatnya agar nilai khusyuknya, nilai khidmatnya didapatkan tetapi dengan tetap menjaga physical distancing.
“Tak sekadar physical distancing, tapi yang di Banyuwangi, Sumenep, Tuban maupun Madiun bisa bernuzulul Quran. Kita mengambil yang di ujung-ujung itu dan ketemulah format para bupati/ wali kota mereka berkenan bergantian membaca Alquran juz 30,” tutur Khofifah.
Kemudian, peran para hufadz melakukan tadarus online dari rumah masing-masing dalam koordinasi LPTQ diikuti juga oleh OPD dan Bakorwil. “Jadi kira-kira minimal 2.200 khatam. Karena beberapa saya juga melapisi karena mungkin untuk OPD ada yang cepet-cepatan. Jadi saya melapisi 20 khatam jadi total 2.020 Khatam,” tutur Khofifah.
Selain itu, sebanyak 17 bupati / wali kota ikut khataman yang kemudian dalam banyak riwayat disebut hari turunnya Alquran. “Kenapa tidak pakai tahun hijriyah? Karena hijriyah sudah kita pakai untuk megengan online dengan 1441 apem. Ini hadiah untuk hafidz/hafidzah dan hadiah untuk bupati / wali kota yang sama sekali kita tidak berfikir ada yang memotret dan mengapresiasi dengan sangat cepat,” pungkas Khofifah. (tam)

Tags: