Gubernur Khofifah Usulkan Bupati di Madura Masuk Kepengurusan BPWS

Gubernur Khofifah mengikuti rakor Pemilihan Kepala BPWS bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengusulkan agar para Bupati empat kabupaten di Madura bisa masuk dalam kepengurusan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS). Usulan itu disampaikannya karena para kepala daerah tersebut dinilai menjadi bagian dalam proses pembangunan wilayahnya.
“Mereka menjadi bagian yang ikut berproses. Kemudian Menteri PUPR juga mengusulkan ada ulama Madura untuk ikut terlibat dalam proses kelembagaan. Lembaga nanti apa namanya BPWS atau BPWM, dan seterusnya,” ujar Gubernur Khofifah usai mengikuti Rakor Tentang Pemilihan Kepala BPWS di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).
Pembahasan tersebut disampaikan langsung kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono terkait revitalisasi struktur kelembagaan BPWS. Menurut Khofifah, jika bupati se-Madura masuk dalam jajaran struktur kepemimpinan di BPWS, maka diharapkan mereka mengetahui apa yang sedang dilakukan BPWS di daerahnya.
“Mereka (bupati) juga punya ide besar untuk KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) industri garam. KEK industri garam itu di Sampang, Pamekasan, atau di Sumenep ? Nah itu kan kalau misalnya inline dengan seluruh program strategis BPWS, lebih enak,” katanya.
Rencana pembangunan Islamic Science Park itu akan dilakukan di kaki Suramadu sisi Madura. Pihaknya sudah menyiapkan rencana tersebut dengan komposisi 20 persen edukasi, 30 persen kesenian, dan 50 persen hiburan. Luas lahan yang dibutuhkan mencapai 101 hektar.
“Islamic Science Park diharapkan bisa menjadi program strategis nasional (PSN). Ini kalau menjadi PSN akan lebih cepat pengembangannya. Dari segi detail plannya sudah rampung,” harapnya.
Sementara untuk titik-titik strategis yang direncanakan, menurutnya juga akan diidentifikasi. Termasuk melakukan proses kristalisasi, seperti Pulau Gili Iyang yang memiliki oksigen terbesar kedua di dunia. “Banyak sekali infrastruktur yang disupport agar bisa menjadi destinasi wisata internasional. Kemudian ada Gili Labak ada potensi lebih indah dari Raja Ampat, namun memerlukan akses ke sana perlu disupport,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono menyampaikan, rapat yang digelar bersama Menko Perekonomian RI membahas tentang sumber daya yang bisa dikembangkan di Madura. Seperti sektor pariwisata, serta perkebunan dengan potensi tebunya.
Untuk sektor pariwisata, tidak hanya di kawasan Suramadu saja, tetapi diharapkan juga bisa dikembangkan di Sumenep. Sehingga kalau ini dikembangkan di Kaki Suramadu bisa menjadi gravitasinya pengembangan Madura.
“Ini disepakati tadi. Kami diberi waktu seminggu oleh Pak Menko, saya bersama Bu Gubernur untuk mendesain kelembagaannya lagi. Merevitalisasi untuk bisa lebih maju ke depan,” pungkasnya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Darmin Nasution meminta agar BPWS lebih diperhatikan lagi. Beberapa hal telah dilakukan BPWS untuk pengembangan Madura. [tam]

Tags: