Gubernur Lantik Wali Kota Kediri dan Wali Kota Madiun

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melantik Walikota Kediri dan Walikota Madiun di Gedung Grahadi.

Segera Lakukan Sinkronisasi RPJMD Pemprov dan Daerah
Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa secara resmi melantik pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Lilik Muhibah, serta pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun Maidi dan Inda Raya Ayu, di Gedung Grahadi, Senin (29/4).
Menurut Khofifah, prosesi pelantikan ini merupakan pasangan kepala daerah terakhir yang dilantik dari hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang digelar pada tanggal 27 Juni 2018 lalu. Usai pelantikan, Gubernur Khofifah berharap agar kedua kepala daerah ini segera tancap gas melakukan kerja untuk warga masyarakat baik di Kota Kediri maupun Kota Madiun.
Tidak hanya itu, Khofifah juga ingin agar masing-masing kepala daerah segera melakukan sinkronisasi program kerja dengan rencana besar Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Setelah ini akan kita lakukan sinkronisasi yang lebih detail karena Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov sendiri baru kita sampaikan ke DPRD Provinsi Jawa Timur. Tinggal nanti RPJMD Kota Kediri dan Madiun akan lebih mudah berinduk ke RPJMD Jawa Timur,” ucap Khofifah.
Menurut gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini, seluruh RPJMD memang harus dilakukan sinkronisasi dengan program besar pemerintah provinsi. Baru setelah dilakukan adjustment atau penyesuaian dengan rencana besar Pemprov Jawa Timur, maka baru dilanjutkan dengan diajukan ke Kementerian Dalam Negeri untuk mendapatkan persetujuan.
“Jadi dua kota ini saya rasa akan lebih mudah karena mereka akan finalisasi dan sinkronisasi RPJMD mereka saat RPJMD Provinsi Jawa Timur selesai,” katanya.
Lebih lanjut, ia berharap agar proses sinkronisasi RPJMD, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional dan program Provinsi Jawa Timur bisa segera selesai dan berjalan lancar. Dimana untuk provinsi Jawa Timur, Khofifah menyebut ada tiga poin penekanan.
“Kita ingin fokus dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), fokus pada penurunan kemiskinan di pedesaan dan mempersempit kesenjangan antara kota dan desa dan kesenjangan antara wilayah utara dan selatan,” papar Khofifah.
Selebihnya, Khofifah ingin agar setiap daerah ikut menanamkan ruh CETTAR dalam layanan kepada masyarakat. Yaitu cepat, efektif/efisien, transparan, tanggap dan responsif. Serta prinsip pendekatan layanan ke masyarakat bisa dimaksimalkan.
Usai dilantik, Abdullah Abu Bakar mengatakan, pada periode keduanya Ia akan tetap berfokus untuk membangun Kota Kediri bersama masyarakat. Kedepan dirinya bersama Lilik Muhibbah akan memenuhi janji-janji politik yang akan dituangkan dalam RPJMD.
“Nantinya RPJMD Kota Kediri akan diselaraskan dengan Provinsi Jawa Timur. Tadi juga sedikit dihimbau oleh Ibu Gubernur untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan lalu membangun ekonomi daerah dan menaikkan human development indeks,” ujarnya.
Wali Kota yang akrab disapa Mas Abu ini menjelaskan beberapa hal yang tetap menjadi fokus yakni pendidikan, pembangunan ekonomi khususnya pada small medium enterprise. “Ya kira-kira itu yang akan kita lakukan sembari menyiapkan adanya pembangunan tol dan airport. Karena kita ingin warga Kota Kediri ikut ambil bagian dalam peluang bisnis-bisnis turunan tol dan airport yang ada,” jelasnya.
Terakhir, Mas Abu mengajak masyarakat untuk terus membangun Kota Kediri bersama-sama. “Mari kita bergandeng tangan membangun Kota Kediri dan menjaga kondusivitas yang ada di Kota Kediri. Karena yang bisa memajukan Kota Kediri adalah warga Kota Kediri bukan yang lain,” ajaknya.
Hal senada juga disampaikan Wali Kota Madiun Maidi. Ia mengaku siap langsung bekerja dan menata program untuk kesejahteraan masyarakat Kota Madiun. Ia mengaku sepakat dengan CETTAR yang disampaikan Khofifah.
“Kita akan segera melihat program di tahun 2019 ini seperti mana, sudah sejauh mana program yang kita usung sudah diterapkan. Dan kami juga akan evaluasi program mana yang sudah berjalan baik, mana yang ada kendala, dan mana yang sulit untuk direalisasikan dan akan kita tindak lanjuti. Mudah-mudahan di akhir tahun bisa mencapai penyerapan yang kita harapkan dan tentunya imbas kesejahteraan masyarakat bisa terwujud,” pungkas Maidi. [tam.van]

Tags: