Gubernur Luncurkan IKI Investasi Jatim dan JOSS Gandos di JILFA 2023

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meluncurkan IKI Investasi Jatim dan Joss Gandos dalam Forum JILFA 2023 yang digelar DPMPTSP Jatim bekerjasama dengan BI Jatim.

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terus berupaya melakukan penguatan ekosistem investasi melalui berbagai cara. Kali ini, sebuah langkah besar dilakukan Pemprov Jatim melalui peluncuran Inisiasi Kolaborasi dan Inovasi (IKI) Investasi Jatim dan Jatim Online Single Submission Goes Android Operating System ( JOSS GANDOS ).
Keduanya diluncurkan dalam rangkaian gelaran Jatim Investment Leaders Forum and Award (JILFA) 2023 di JW Marriot Hotel Surabaya, Kamis (2/2) pagi. IKI Investasi Jatim tersebut meliputi East Java Investment (EJI) Center and Comitte, EJI Hub dan EJI Challenge. Sejumlah program strategis tersebut merupakan inisiasi Pemprov Jatim melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) Jatim.
Gubernur Khofifah berharap, forum ini dapat terus meningkatkan awareness kepala daerah dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Juga untuk meningkatkan komitmen dari kepala daerah di Jatim dalam penyiapan proyek investasi yang clear and clean. Gubernur Khofifah juga berharap, melalui peluncuran kedua inovasi itu akan berperan menjadi penguat ekosistem investasi di Jawa Timur.
Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, IKI mencakup tiga hal penting dalam investasi. Pertama ialah inisiasi sebagai jawaban dari tantangan masa depan yang komplek untuk semua sektor, termasuk investasi. Inisiasi lanjutnya, adalah aspek penting yang harus dimiliki oleh seluruh pakar atau pelaku investasi.
“IKI, inisiasi, kolaborasi dan inovasi adalah satu hal yang kita inisiasi pada 12 Oktober 2022 pada HUT Pemprov Jatim kemarin, kami mengusung tiga huruf ini untuk menjadi solusi dari kompleksitas dan ketidak pastian persoalan global saat ini,” katanya.
Karena menurutnya seorang pakar maupun pelaku investasi harus mampu membaca berbagai kemungkinan yang timbul untuk bisa memudahkan para investor atau bagi pelaku usaha yang sedang mencari investor. Makanya, lanjut Khofifah, penting memiliki jiwa enabler leader yang mampu membuka kemungkinan – kemungkinan solusi dari tantangan yang dihadapi. “Maka menjadi enabler leader, harus dimiliki pakar investasi yang nanti ada di dalam East Java Investment Committee,” imbuhnya.
Kedua, Khofifah menuturkan aspek kolaborasi yang penting dibangun oleh seluruh stakeholder di Jawa Timur. Baik dari sektor horizontal dan vertikal. Hal yang sama juga dibutuhkan untuk membangun iklim dan kinerja investasi yang lebih baik di Jawa Timur.
“Maka kolaborasi harus dilakukan dan memang harus didukung, tidak cukup hanya Pemprov – Pemkab – Pemkot, tetapi bahwa sektor sektor vertikal lainnya seperti BI, OJK sangat signifikan, sinergi dengan kampus jadi penting dan pakar-pakar lain,” tegasnya.
Kemudian Inovasi dalam IKI adalah realisasi dari inisiasi yang telah dibangun dengan kolaborasi berbagai pihak. Semua aspek tersebut akan difasilitasi melalui East Java Investment Center, East Java Investment Committee, dan Jatim Investment Hub.
Sementara launching Joss Gandos menurut Gubernur Khofifah adalah bagian dari upgrading _ dari _Jatim Online Single Submission (JOSS) yang telah beroperasi selama tiga tahun yang lalu. Dan saat ini, penambahan kata Gandos atau Goes Android Operating System merupakan layanan Jatim Online Single Submission yang diharapkan menjadi kemudahan akses dan koordinasi para investor dan pelaku usaha yang tengah mencari investor.
“Jadi ini sebetulnya goes Android operating system harapan kita bahwa digital IT akan memudahkan koordinasi dari seluruh stakeholder baik yang sedang menawarkan investasi maupun investornya sendiri,” sebutnya.
Orang nomor satu di Jatim ini menuturkan bahwa IKI investasi Jatim yang didukung dengan East Java Investment Center, East Java Investment Committee, dan Jatim Investment Hub serta Joss Gandos harus terus didorong untuk berkembang. Pasalnya iklim investasi Jawa Timur yang baik harus terus ditingkatkan.
“Apakah jatim Investment center, Jatim investment Committee serta Jatim Investment Hub itu akan menjadi bagian dari Penguatan seluruh seluruh penguatan ekosistem investasi di Jawa Timur,” tuturnya.
Sebagaimana yang ia ungkapkan bahwa capaian kinerja investasi Jatim mampu melampaui target investasi tahun 2022 yang mencapai 110,3 trilyun dari 80 trilyun target yang telah ditetapkan pada RPJMD. Ia mengatakan bahwa capaian tersebut adalah hasil dari kerja keras semua pihak termasuk BI, OJK, UMKM, pelaku dudika dan dukungan dari kepala daerah Bupati Walikota di Jawa Timur juga sinergi dengan perguruan tinggi. “Alhamdulillah kita bisa melampaui dengan capaian 110,3 T, tahun 2022. Dari target 80 T kita bisa mencapai 110,3 T,” ungkapnya.
Oleh karenanya ia berharap kebersamaan yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan untuk mendukung akselerasi investasi di Jawa Timur yang selama ini didorong dari sektor konsumsi untuk dialihkan ke sektor investasi.
Gubernur Khofifah berharap akselerasi kinerja investasi di Jawa Timur diharapkan dapat berseiring dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Karena ia menyebut muara dari kinerja investasi dan pertumbuhan ekonomi yang eksklusif adalah kesejahteraan masyarakat. “Artinya makin tumbuh makin bisa mengurangi kemiskinan karena makin tumbuh makin bisa merekrut tenaga kerja,” pungkasnya.
Kolaborasi yang dibangun dari forum JILFA 2023 diharapkan mampu meningkatkan iklim investasi di Jawa Timur serta meningkatkan kapasitas pertumbuhan ekonomi melalui pendekatan investasi, serta implementasi strategis Penanaman Modal.
Terpisah, Kepala DPM-PTSP Jatim Dyah Wahyu Ermawati menanbahkan, dibentuknya EJI Committe memiliki tujun untuk merumuskan arah kebijakan dan langkah strategis percepatan peningkatan realisasi investasi di Jatim. Karena itu, EJI Committee ini di bawa pembinaan langsung Gubernur Jatim, Wakil Gubernur Jatim dan Kepala BI Jatim.
“Selanjutnya EJI Committee ini diketuai Pak Sekdaprov Jatim, Wakil Ketua Asisten Ekonomi dan Pembangungan Sekdaprov serta Sekretarisnya Kepala DPMPTSP Jatim dengan anggota berasal dari unsur perangkat daerah, BI Jatim dan Kadin Jatim,” rinci Dyah Erma.
Melalui EJI Committee inj, upaya peningkatan investasi di Jatim diharapakan dapat dilakukan secara kolaboratif sebagaimana semangat IKI. “Forum ini kita gelar selama dua hari dengan berbagai agenda. Antara lain Jatim Investalk, Jatim Investmen Forum, dan Jatim Leaders Investment Forum and Award,” rinci Dyah Erma. [tam.iib]

Tags: