Gubernur Jatim Matangkan Terminal 3 Bandara Juanda

Terminal 3 (T3) Bandara Internasional Juanda

Terminal 3 (T3) Bandara Internasional Juanda

Pemprov Jatim, Bhirawa
Rencana pembangunan Terminal 3 (T3) Bandara Internasional Juanda terus dimatangkan. Rencananya, Selasa (5/1) hari ini Gubernur Jatim Dr H Soekarwo memanggil Direksi Angkasa Pura 1 beserta Bupati Sidoarjo untuk membahas teknis pembebasan lahan yang terkena dampak pembangunan T3.
“Saya akan bertemu pimpinan Angkasa Pura 1 dan bupati besok (Selasa hari ini, red) di Gedung Negara Grahadi Surabaya untuk membahas pembangunan T3 Juanda. Konsep pembangunan T3 harus matang betul,” kata Gubernur Soekarwo ditemui usai memberikan pengarahan di hadapan seluruh pejabat dan staf di lingkungan Pemprov Jatim dalam mengawali tahun 2016 di halaman Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan No 110 Surabaya, Senin (4/1).
Menurut dia, dalam pertemuan itu khusus membahas rencana pembangunan T3 serta landasan pacu ganda, terutama persoalan pembebasan tanah-tanah milik sejumlah pihak yang luasnya mencapai 2 ribu hektare. “Sebagian besar atau 60 persennya reklamasi laut, tapi sisanya daratan. Nah, di sinilah kami akan berbicara terkait lokasi tanah, perlunya berapa dan lainnya,” jelasnya.
Selain itu, Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo juga merasa perlu mengetahui titik-titik yang dibuat oleh Angkasa Pura 1 Bandara Juanda agar diketahui Bupati Sidoarjo selaku pemimpin di daerahnya.
“Termasuk saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet) listrik yang terdapat di sekitar lokasi. Pada Rabu (6/1) giliran saya bertemu Direksi PLN khusus membahas persoalan ini,” kata mantan Sekdaprov Jatim ini.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Provinsi Jatim Dr Ir Wahid Wahyudi MT mengatakan, pembangunan fisik T3 Juanda dimulai akhir 2016 dan diharapkan mulai beroperasi pada 2019.
“Terutama pembangunan tahap pertama dan satu landas pacu yang digunakan pada tiga tahun mendatang. Satu landas pacu lagi akan menyusul beserta penyempurnaan bangunan T3 yang didesain berada di tengah antara dua landas pacu,” katanya.
Jika T3 sudah selesai dan dua landas pacu dioperasikan maka terminal yang diklaim termegah se-Asia Tenggara itu mampu menampung kapasitas 70 juta calon penumpang dengan disediakan 164 unit garbarata sebagai penunjang kenyamanan fasilitas.
“Yang pasti T3 dan dua landas pacu nantinya mampu membantu padatnya dua terminal sekarang. Tentu saja potensi pertumbuhan ekonomi Jatim akan semakin berkembang,” kata Pj Bupati Lamongan itu. [iib]

Tags: