Gubernur Minta Ada Collecting Barang di Pelabuhan

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo didampingi Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim Dr Ir Wahid Wahyudi MT saat menghadiri Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2016 di Politeknik Pelayaran Surabaya, Senin (26/9).

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo didampingi Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim Dr Ir Wahid Wahyudi MT saat menghadiri Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2016 di Politeknik Pelayaran Surabaya, Senin (26/9).

Sebelum Dikirim ke Provinsi Lain
Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo meminta ada collecting atau pengumpulan barang sebelum dilakukan distribusi ke provinsi lain. Selain itu, koordinasi dengan provinsi lain segera dilakukan agar kiriman barang yang awalnya hanya 25 persen bisa naik menjadi 60 persen.
“Hampir 80 persen kebutuhan barang di Indonesia Bagian Timur disuplai dari Jatim. Namun ketersediaan barang yang ada hanya 25 persen, karena distribusi barangnya tidak lancar. Inilah yang menyebabkan tingginya harga barang,” kata Gubernur Soekarwo saat Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2016 di Politeknik Pelayaran Surabaya, Senin (26/9).
Menurutnya, melalui pengumpulan barang dan kerjasama pendistribusian barang dengan provinsil lain, akan mampu menekan ongkos angkut barang. Dicontohkan, di Maluku tinggi rendahnya harga barang bahkan tergantung dari distribusi kapal.
“Pekerjaan tambahan kita adalah pada distribusi dan konektivitas, tapi inilah yang bisa menjamin kesejahteraan. Jika ini tidak segera diatasi maka inflasi akan naik dan masyarakat miskinlah yang akan terdampak,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, distribusi barang antar pulau sangat dipengaruhi oleh transportasi laut maupun udara karenanya semua insan perhubungan harus ikut bekerjasama menyukseskan program tersebut. Berdasarkan data distribusi barang antara Jatim sebagai hub khususnya Surabaya dengan Kupang saat ini berlangsung baik dan harga barang di sana relatif stabil, sebab kapal-kapal yang kembali ke Surabaya mencapai 60 persen sampai 80 persen.
“Ini membuktikan pentingnya kelancaran distribusi dan pengumpulan barang. Karenanya fungsi collecting harus ada dan metode kerjasamanya akan digagas saat ada pertemuan dengan beberapa provinsi ke Jatim pada momen Jatim Expo nanti,” urainya.
Selain itu kata Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Soekarwo, juga meminta pada para penanggung jawab kapal untuk menggunakan kapalnya untuk kepentingan memperkuat pasar dalam negeri. Ini penting dilakukan karena saat ini nilai impor turun drastis terutama untuk impor bahan baku dan penolong. Dengan melemahnya impor maka pasar luar negeri tidak bisa diharapkan, semua bank di luar negeri juga minus karena adanya simpanan kredit.
“Kondisi melemahnya perekonomian di dunia ini saya rasa tidak akan selesai dalam beberapa tahun ke depan, oleh sebab itu kita tidak bisa bergantung pada ekspor. Dan satu-satunya cara ialah dengan memperkuat pasar dalam negeri,” imbuhnya.

Dipengaruhi Transportasi
Sementara itu, dalam Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2016 ini, Pakde Karwo menjadi inspektur upacara dan membacakan sambutan tertulis Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dalam sambutan itu diamanatkan, keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peranan transportasi. Sektor transportasi juga diharapkan mampu menjalin konektivitas antar pulau dan mampu mewujudkan aksesbilitas ke seluruh wilayah Tanah Air di Indonesia.
“Karena perannya yang strategis maka segenap insan perhubungan dituntut memberikan kerja keras yang nyata di sektor transportasi, selain sebagai bagian upaya meningkatkan kesejahteraan bangsa dan masyarakat,” ungkap Pakde Karwo.
Pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia dan kerja nyata insan perhubungan tersebut juga sejalan dengan tema Harhubnas Tahun 2016 yaitu ‘Kita Tingkatkan Prestasi Kerja Nyata untuk Mewujudkan Transportasi yang Aman, Selamat dan Nyaman,” katanya.
Disampaikannya untuk mewujudkan transportasi yang aman, selamat dan nyaman bagi seluruh masyarakat Indonesia merupakan tanggung jawab SDM Perhubungan. Dalam upaya perwujudannya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membuat beberapa regulasi dan peningkatan fungsi regulator. “Di samping itu peningkatan pengawasan  dan penegakan peraturan secara konsisten juga ditegakkan guna menjamin keselamatan dan keamanan transportasi,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut Pakde Karwo juga memberikan beberapa penghargaan, di antaranya penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) kepada 30 kab/kota di Jatim. Lalu penghargaan pelajar pelopor, pemberian bantuan penjaga menara mercusuar masing-masing sebesar Rp 1 juta dan pemberian bantuan penjaga perlintasan kereta api masing-masing Rp 500 ribu. [iib]

Tags: