Gubernur Jawa Timur Minta Berdayakan ABK di Dunia Kerja

Suasana penutupan Gelar Keterampilan Hasil Karya Anak Disabilitas serta Seminar Inklusi Jatim oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Hotel Batu Suki Kota Batu, Kamis (9/12).

Kota Batu, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengakui bahwa Anak Berkebutuhan Khusus(ABK) memiliki keterampilan istimewa dan luar biasa. Itulah mengapa ia mengajak dunia usaha, industri dan dunia kerja (Dudika) di Jatim untuk memberikan kesempatan dan memfasilitasi ABK mengembangkan keterampilan yang mereka miliki.
“Tas yang saya pakai ini adalah kasih kerajinan yang dibuat ABK. Pembuatannya sungguh teliti dan rapi sehingga sangat layak ketika akan saya bawa menghadiri acara,”ujar Khofifah di acara penutupan Unjuk Gelar Keterampilan Hasil Karya Anak Disabilitas serta Seminar Inklusi tingkat Provinsi Jatim di Hotel Batu Suki Kota Batu, Kamis (9/12).
Untuk itu, Gubernur meminta agar ABK ini tidak dinomorduakan dalam kehidupan sosial masyarakat. Ia mendorong dan akan mengkordinasikan dunia usaha dunia industri dan dunia kerja (Dudika) yang ada di Jatim untuk ikut meningkatkan kepeduliannya terhadap anak-anak ABK dan lulusan SLB secara lebih luas.
Pemprov akan menfasilitasi adanya vokasi atau magang bagi para ABK sehingga anak- anak dengan kemampuan istimewa ini semakin tahu dunia kerjas. Mereka akan semakin siap memasuki dunia kerja ketika lulus dari SLB.
Saat ini Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jatim terus mendorong pengembangan potensi dan kemandirian para ABK dan para lulusan SLB salah satunya melalui program Vokasi Istimewa. Program ini terus digencarkan untuk memfasilitasi para ABK dan lulusan SLB di Jatim agar memiliki skill atau keahlian dan terus mengembangkan potensinya agar nantinya bisa mandiri dan berdaya.
“Para ABK dan lulusan SLB ini harus terus diberikan peluang dan kesempatan untuk terus mengembangkan potensi dan keahliannya. Melalui program vokasi istimewa ini diharapkan terbangun koneksitas lebih luas bagi keahlian dan karya-karya anak istimewa ini,” jelas gubernur.
Ke depan, dengan adanya program Vokasi Istimewa maka ajang Gelar Keterampilan Hasil Karya Anak Disabilitas di tahun- tahun mendatang harus lebih besar dan lebih berkualitas. Karena ajang ini merupakan upaya untuk mendorong siswa penyandang disabilitas di Jatim untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
“Para siswa ABK ini diharapkan mampu bersaing dengan daya saing yang seimbang. Melalui ajang ini saya yakin akan lahir generasi muda hebat dengan beragam kompetensi yang kreatif dan inovatif, untuk itu SLB di Jatim harus melakukan inovasi, improvement dan lompatan yang luar biasa,” dorong Khofifah.
Ditambahkan Kadinas Pendidikan Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi bahwa melalui program Vokasi Istimewa yang diluncurkan tahun 2020, SLB di Jatim diharuskan memberi pembelajaran vokasi sesuai dengan potensi kekhususannya. “Sesuai amanat UU Disabilitas menyebutkan bahwa dunia kerja harus menyediakan minimal dua persen dari tenaga kerjanya untuk mengakomodir anak berkebutuhan khusus,”ujar Wahid.
Saat ini sudah banyak perusahaan di Jatim menyambut baik program vokasi istimewa ini dan bersedia menjalin kerjasama dengan SLB- SLB dan siap menampung para ABK lulusan SLB.
Komitmen terkait pemberdayaan dan pemberian peluang kepada ABK juga ditunjukkan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko. Bahkan di awal kepemimpinannya sebagai Wali Kota Batu telah meminta 10 ABK untuk dipekerjakan di sekretariat wali kota.
Dewanti mengakui untuk memberdayakan ABK memang tidak mudah. Iapun menunjukkan bahwa fotografer di sekretariat walikota yang yang ada saat ini adalah seorang berkebutuhan khusus. “Dan hasil jepretan kameranya juga tidak kalah bagusnya (dengan fotografer normal),”ujar Dewanti. [nas]

Tags: