Gubernur Minta Petugas Beri Layanan dengan Senyuman pada Pemudik

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo memberikan sambutan pada acara Upacara Gelar Pasukan Pelaksana dan Pengamanan Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 di depan Kantor Dishub Provinsi Jatim jl A Yani Surabaya.

Jumlah Pemudik Mobil Pribadi Diprediksi Naik 12,01%
Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo meminta aparat inti yang bertugas dalam pelaksanaan mudik Lebaran 2017, seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polri mencari model atau identitas pelayanan terbaru yang sesuai bagi pemudik, terutama saat mengalami kemacetan. Di antaranya dengan memberi pelatihan bagi petugas di lapangan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan maksimal bagi para pemudik.
“Pelayanan ini masalah mendasar, petugas harus ramah dan senantiasa tersenyum jangan sampai petugas kok mukanya seram,” kata Gubernur Soekarwo saat Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Jatim Tahun 2017 di Hotel Shangri-La Surabaya, Senin (12/6).
Menurut Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, berdasarkan hasil pengamatan tahun lalu, banyak pemudik yang merasa senang dan berterimakasih karena di saat macet panjang, petugas dengan ramah memberikan makanan dan minuman serta bantuan bagi para pemudik. “Ternyata macet tidak masalah bila pelayananan baik, petugas memperdulikan dan melayani dengan baik. Jadi pemudik merasa tidak sendiri,” terangnya.
Pakde Karwo juga meminta bantuan bupati/wali kota, untuk memberikan pelayanan maksimal di daerahnya masing-masing. Menurutnya, ini menjadi bagian dari konsep pemerintahan di mana negara hadir di tengah-tengah masyarakat, salah satunya melalui pelayanan masyarakat. “Ini kesempatan baik untuk membantu masyarakat karena setiap daerah punya local wisdom,” ungkapnya.
Bupati/wali kota dan Dinas Kesehatan juga diminta untuk menggerakkan layanan kesehatan seperti posko-posko kesehatan, puskesmas 24 jam, ponkesdes, serta rumah sakit terutama spesialis orthopedi. Ini penting dilakukan agar pemudik tidak stres saat menghadapi kemacetan. “Semakin nampak pelayanan kesehatan di jalanan, semakin berkurang pemudik yang stres. Sebanyak 80 persen orang sakit karena jiwanya yang sakit,” katanya.
Selain kepada aparat inti, Pakde Karwo juga mengimbau pada aparat penunjang seperti Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Surabaya (BBPJN V) untuk rutin melakukan cek kondisi jalan. Kemudian, bagi pengusaha angkutan umum agar melakukan pengecekan kondisi armadanya sebelum petugas dari Dishub melakukan pengecekan atau ramp check. Ini dilakukan sebagai bagian memberikan kepastian bagi penumpang. Selain itu, Pakde Karwo juga meminta bantuan kepada Menteri Perhubungan untuk menyediakan 19 rest area untuk jembatan timbang.
Pakde Karwo berharap unsur pengusaha memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan mudik tahun ini.  “Kepada para pengusaha, bila ingin usahanya lancar, bantulah minuman atau makanan bagi pemudik di rest area, tapi kalau tidak kami juga sudah siap,” katanya.

Tags: