Gubernur Minta PLN Prioritaskan di Madura

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo saat menerima kunjungan GM PLN Distribusi Jatim Yudi Winardi beserta staf di Gedung Negara Grahadi.

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo saat menerima kunjungan GM PLN Distribusi Jatim Yudi Winardi beserta staf di Gedung Negara Grahadi.

Rasio Elektrik Dibawah 50 Persen
Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo minta  Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jatim, untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur listrik di Madura, khususnya di wilayah kepulauan. Sebab, wilayah tersebut rasio elektrifikasinya sangat rendah, yakni dibawah 40 persen.
Permintaan itu disampaikan Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim ini, saat menerima General Manager (GM) PLN Distribusi Jatim yang baru, Yudi Winardi beserta rombongan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (8/6).
Menurut dia, secara keseluruhan rasio elektrifikasi Jatim sudah mencapai 82,7 persen. Artinya, hampir semua wilayah Jatim sudah teraliri listrik, namun di beberapa tempat rasionya sangat rendah, khususnya di Pulau Madura yang rasionya hanya 50 persen. Bahkan, di wilayah Madura kepulauan rasionya dibawah 40 persen.
“Salah satu penyebabnya adalah kondisi topografi di  Madura dimana kampung di Madura berbeda dengan di Jawa, jika di Jawa dalam satu kampung ada banyak rumah, tapi di Madura satu kampung hanya ada 10 rumah, kemudian jarak antar satu kampung dengan kampung lainnya sangat jauh, ini yang menyebabkan biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur kelistrikan membengkak,” tuturnya.
Sejatinya, pada 2013 lalu Pemprov sudah memiliki anggaran untuk membantu PLN membangun infrastruktur di Madura. Pada saat itu, pemprov sudah menganggarkan multiyears selama tiga tahun sebesar Rp75 miliar pertahun untuk membantu tiang listrik di Madura. Namun saat itu terkendala aturan bahwa hibah pada BUMN tidak diperbolehkan.
“Saat ini dimungkinkan meski harus duduk bersama dengan BPK untuk dibahas lebih dulu batasannya, pasalnya ini demi kepentingan rakyat. Dulu, PLN membutuhkan Rp125 miliar dikalikan tiga untuk membangun satu tiang listrik, namun dananya hanya siap Rp50 miliar, karena itu kita bantu Rp75 miliar. Namun kini, dengan manajemen dan anggaran yang baru, PLN telah menyiapkan anggaran yang lebih besar, jadi nanti Pemprov sharing 50:50 dengan PLN untuk kebutuhan infrastruktur listrik Madura,” lanjutnya.
Pakde Karwo menegaskan, kehadiran listrik akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat, contohnya produk pertanian. “Jika listrik masuk maka produk pasca panen bisa digarap,  seperti pisang diolah jadi kripik pisang, atau industri kecil kreatif lainnya yang tentu saja membuthkan listrik sebagai penggeraknya,” urainya.
Permintaan Pakde Karwo mendapat tanggapan positif dari GM PLN Distribusi Jatim, Yudi Winardi. “Permintaan Bapak Gubernur akan kami bahas lebih lanjut dan kami bawa ke pusat sebagai langkah positif sebagai upaya untuk membangun perekonomian masyarakat, khususnya di  Madura,” katanya.
Senada dengan Pakde Karwo, Yudi berharap kedepan dengan kehadiran listrik di Madura akan menghidupkan perekonomian di masyarakat. “Bahkan dari hal yang terkecil saja, dampak positif kehadiran listrik adalah memotivasi masyarakat, khususnya pelajar untuk lebih rajin membaca” ujarnya.
Lebih lanjut Yudi mengatakan, tujuan kunjungannya kepada Pakde Karwo adalah untuk memperkenalkan diri sebagai GM PLN Distribusi Jatim yang baru bertugas sejak 28 Mei 2015, sekaligus membahas isu-isu ekonomi yang terkait dengan masalah listrik. [iib]

Tags: