Gubernur Imbau Rektor Ikut Tumbuhkan Jatim

Gubernur dalam acara Bank Jatim.

Gubernur dalam acara Bank Jatim.

Surabaya, Bhirawa
Gubernur Jatim meminta para akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Jatim yang tergabung dalam Paguyuban Rektor untuk menumbuhkan semangat dan rasa optimisme pada masyarakat dalam menghadapi laju pertumbuhan ekonomi yang melambat tahun ini.
“Kepada para rektor dan pengusaha, saya minta tolong betul mematahkan yang tumbuh perasaan pesimis mempercepat peluncuran pertumbuhan ekonomi,” tutur Soekarwo.
Tidak hanya berharap kepada para rektor, gubernur juga berharap Bank Jatim mengajak perbankan lain serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menekan nilai margin interes guna membantu mempercepat laju perekonomian di Jatim.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jatim terus melakukan berbagai upaya dalam menggerakkan roda usaha perekonomian di tengah krisis ekonomi saat ini. Diantaranya dengan memerintahkan Bank Jatim guna memunculkan program kredit khusus untuk usaha masyarakat sebesar Rp1 triliun. “Rp1 triliun Ini dana spesial landing untuk UMKM, “ujarnya.
Menurutnya, kredit Rp1 triliun tersebut hanya sebagian kecil atau sekitar 29 persen dari keseluruhan Landing Kredit Ratio (LDR) Bank Jatim yaitu  sekitar 69 persen. Jadi menurutnya masih ada sekitar 31 persen dana yang tidak dimanfaatkan.
“Saya perintahkan agar membuat program kerdit 1 triliun dengan suku bungah flat 8,3 persen, kalau dibandingkan dengan Bank umum konvensional sekitar 10 persen, jadi jauh lebih rendah dari Bank umum, “tegasnya Pakde Karwo
Ia menyadari jika saat kondisi di dunia keuangan yang masih sakit. Jadi program tersebut sangat beresiko oleh karena income masyarakat secara keseluruhan menurun. “Perbankan saat ini kredit investasinya turun dari  20 persen menjadi 11-10 persen per April,”katanya.
Sementara itu,  PT Bank Jatim semakin serius mewujudkan misinya dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya Bank Jatim mengadakan pertemuan dengan Yayasan Damandiri, Paguyuban Rektor se-Jatim serta Bank UMKM.
Dirut Bank Jatim, Soeroso menegaskan acara pertemuan kerja tersebut merupakan tindaklanjut dari penandatanganan MoU antara Bank Jatim, Yayasan Damandiri dan Bank UMKM terkait penyaluran kredir yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Selainsebagai langkah nyata dari cita-cita semua pihak yang terkait untuk mewujudkan peningkatan perekonomian di Jatim.
‘’Pertemuan ini sebagai tindaklanjut dari kesamaan visi dan misi yang telah kita stukan dalam bentuk hubungan kerjasama yang belum lama terjalin. Diharapkan dengan pertemuan ini sinergitas kerja dapat terjalin dengan baik dalam memberdayakan masyarakat kecil,’’papar mantan Dirut Bank UMKM, Rabu (5/8).
Salah satunya, dalam pemberdayaan 25 BPR dan UMKM se-Jatim dengan melibatkan Perguruan Tinggi (PT) telah dialokasikan anggaran sekitar Rp1 triliun. Namun dana tersebut baru cair Rp50 miliar yang akan diberikan kepada 13 ribu UMKM. ‘’Sementara untuk menjamin UMKM berjalan sehat, diikutsertakan  perguruan tinggi baik untuk pendampingan dan pengawan. Diharapkan 2017 nanti, dana tersebut terserap semua,’’papar Soeroso. [cty]

Tags: