Gubernur Minta Semua Wisata Alam Dicek Ulang

Polisi memasang garis pengaman di sekitar lokasi kejadian wisata Air Terjun Sedudo di Kab Nganjuk dan objek wisata akan dibuka lagi setelah ada kepastian aman bagi pengunjung.

Polisi memasang garis pengaman di sekitar lokasi kejadian wisata Air Terjun Sedudo di Kab Nganjuk dan objek wisata akan dibuka lagi setelah ada kepastian aman bagi pengunjung.

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo meminta seluruh kabupaten/kota yang memiliki lokasi wisata alam yang rawan longsor agar melakukan pengecekan dan upaya antisipasi bencana. Langkah itu harus dilakukan agar kejadian longsor yang merenggut nyawa di wisata Air Terjun Sedudo di Kabupaten Nganjuk tak terulang lagi.
“Kita sudah minta untuk dilakukan kajian seluruh objek wisata alam, apalagi yang ada kemiringan hingga 60 persen. Upaya antisipasi hal-hal terburuk harus dilakukan agar tak terulang lagi kejadian di Sedudo. Sebab wisata alam seperti di Sedudo cukup banyak seperti Air Terjun Madakalipura atau Coban Rondo,” kata Gubernur Soekarwo ditemui usai apel pagi di halaman kantor Gubernur Jatim, Rabu (22/7).
Meski begitu, dirinya menjamin tak ada penutupan tempat wisata. Sebab menurut mantan Sekdaprov Jatim ini, penutupan tempat wisata bukanlah solusi. Yang harus dilakukan adalah meningkatkan keamanan terhadap seluruh tempat wisata yang ada.
Sementara itu, terkait kejadian di Sedudo, Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo mengatakan, pemerintah akan memberikan santunan bagi seluruh korban longsor. Santunan akan diberikan berupa uang tunai serta seluruh biaya perawatan rumah sakit dan biaya pemakaman bagi korban yang meninggal. “Saya sudah telepon Pak Bupati Nganjuk, dan sudah saya sampaikan untuk mengurus seluruh korban dan telah disanggupi,” katanya.
Sejauh ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Nganjuk telah menyanggupi untuk mengurus seluruh korban termasuk pemberian santunan sehingga Pemprov Jatim belum perlu turun tangan. “Nanti kalau memang dibutuhkan pasti kami bantu, tapi Pak Bupatinya sudah menyanggupi untuk beri santunan,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Pakde Karwo, longsor yang terjadi di Sedudo disebabkan pohon yang telah mengering sehingga akarnya patah tak sanggup menahan tanah dan batu sehingga pohon serta bebatuan akhirnya terseret longsor. Tebing di objek Wisata Air Terjun Sedudo yang terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk tiba-tiba longsor, Selasa (21/7) sore. Longsor tersebut terjadi di tebing air terjun  dengan ketinggian 105 meter. Akibat peristiwa itu tiga orang tewas tertimpa material longsoran dan enam lainnya mengalami luka-luka. Tiga wisatawan tewas tersebut, yakni Subhan Anang Mashuro (35) warga Surabaya,  Sofyan Sahuri (26) warga Surabaya dan Hendra Pramono Setiawan (12) asal Tulungagung. Adapun korban luka, yakni Marita (36) asal Surabaya, Sita Magforotin (42) asal Sidoarjo, Aris (30) asal Kediri, Bagus Dwi Ratna (30) asal Nganjuk dan Ragil Sanjaya (25) asal Madiun dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk. Seorang korban luka lagi, Subhi (36) asal Nganjuk dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Nganjuk.
Dari pihak kepolisan disebutkan, korban rata-rata mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa runtuhan bebatuan dan pohon. “Longsor hanya terjadi beberapa menit, namun dampaknya cukup mengerikan,” kata Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad Anwar Nasir.
Kapolres juga memaparkan pihak kepolisian menerima laporan tentang adanya bencana longsor dan mengakibatkan korban jiwa sekitar pukul 16.00. Material longsor berupa potongan pohon yang disertai batuh jatuh dari ketinggian 105 meter tepatnya dari puncak air terjun. Pada saat kejadian, kebetulan ratusan pengunjung sedang mandi di kolam yang letaknya tepat di bawah air terjun, sehingga material longsoran langsung mengenai korban. Material longsor, kata Anwar berupa batu berdiameter sekitar 8 cm dan pohon kecil dengan diameter 5-8 cm dengan panjang 1-1,5 meter.
Saat kejadian, kepanikan melanda wisatawan yang berada di bawah air terjun Sedudo, hingga ada beberapa korban yang jatuh dan akhirnya tertimpa material longsoran. Tiga korban tewas langsung dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Nganjuk, sedangkan yang mengalami luka dirawat di RS Bhayangkara. “Bencana longsor terjadi saat kondisi cuaca di lokasi wisata air terjun Sedudo  dalam kondisi cerah dan sedang tidak hujan. Lokasi yang longsor sisi kiri pada puncak air terjun,” paparnya.
Sementara itu pasca musibah tanah longsor, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi di sekitar kolam air terjun Sedudo. Namun polisi tidak dapat memastikan apakah lokasi air terjun Sedudo sudah aman untuk di kunjungi wisatawan kembali. “Lokasi sudah kita police line dan kita tutup terus sampai ada kepastian aman untuk dikunjungi. Kepastian aman atau tidak untuk wisatawan, merupakan kewenangan pengelola wisata Air Terjun Sedudo dalam hal ini Dinas Pariwisata dan jika tidak ada kepastian, terpaksa kita tutup terus,” tegas AKBP Muhammad Anwar Nasir.  [iib,ris]

DATA KORBAN LONGSOR SEDUDO
Data korban yang dirawat di RSUD Kab Nganjuk
1.  Marita (36), Jl Semarang Gg Kuburan No 2 Surabaya, luka sobek tangan kiri
2.  Sita Magforotin (42), warga Sidoarjo,  luka robek pelipis kiri
3.  Aris (30), Jl Sriwijaya 3 B Kediri, luka robek pelipis kanan dan dahi
4.  Bagus Dwi Ratna (30), warga Berbek Nganjuk, luka punggung robek
5.  Ragil Sanjaya (25), warga Ds Banjarsari Wetan RT 8 RW 2 Kec Dagangan Madiun
6.  Rambat (21) Th, warga Dsn Bantengan, Ds Semare Kec Berbek Nganjuk, luka lecet kepala dan punggung
7.  M Hasyim (28), warga Dsn Bantengan, Ds Semare Berbek Nganju, luka kepala robek dan tangan kiri lecet
8.  Rifai Rahmat (31), warga Dsn Bantengan, Ds Semare Berbek Ngajuk, luka kepala belakang robek dan tangan kiri lecet

Data korban yang dirawat di RS Bhayangkara Nganjuk
1.  Subhi (36), warga Dsn Patuhjajar Ds Margopatut Sawahan Nganjuk, luka bengkak kepala belakang, bengkak punggung dan dahi sebelah kanan lecet

Data korban yang dirawat inap di Klinik Dr Edy Yusuf Ds Sidorejo Kec Sawahan Kab Nganjuk
1.  Hilaludin Prasetyo (15), warga Dsn Kepuh Kertosono
2.  Azizi Hafiz Yudin, warga Dsn Kepuh Kec Sawahan

Tags: