Gubernur Minta Tekan AKI, SKB dan Stunting di Jember

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Jember H.Hendy Siswanto dan Wabup H.Balya Firjaun Barlaman saat menyerahkan bantuan sembako dan masker ke warga Lingkungan Sumberejo Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang Jember, Selasa (2/3).

Lakukan Normalisasi Aliran Sungai di Jatim
Jember, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa minta agar menekan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Stunting menjadi program prioritas Bupati dan Wakil Bupati H. Hendy Siswanto dan H. Balya Firjaun Barlaman di Jember. Sebab, kasus AKI, AKB dan Stunting menduduki peringkat tertinggi di Jatim.
“Ini persoalan serius yang harus diprioritaskan. Karena sesuai arahan Bapak Presiden, untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM ke depan, angka kasus AKI,AKB dan Stunting itu harus diturunkan. Ini menjadi salah satu PR dari Bupati Jember dan PKK ke depan dalam mendorong daya saing Jember dari berbagai potensi dan unggulan yang dimiliki,” ujar Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat serah terima Jabatan Bupati Jember dari Plh. Bupati Jember Hadi Sulistyo ke Bupati Jember H. Hendy Siswanto dirapat Paripurna DPRD Jember, Selasa (2/3)
Menurut Gubernur Khofifah, kasus AKI, AKB dan Stunting di Jember cukup tinggi dan menduduki peringkat pertama se Jatim.” Persoalan ini menjadi intervensi Bupati, dan peran PKK dalam mengoptimalkan PKK dan kader Posyandu. Dimana letak persoalannya, bagaimana peran PKK dan kader posyandu, ini perlu dikaji kembali. Apa yang bisa disinergikan (Kabupaten – Provinsi) monggo kita sinergikan” katanya.
Ia yakin jika melalui pendekatan pentahelix approach, kasus AKI,AKB dan Stunting di Jember bisa ditekan.” Pentahelix approach itu ada pemerintah, ada kampus, ada media, ada masyarakat, jika dilakukan akan semakin mempercepat penurunan AKI,AKB dan Stunting.
Sementara itu, Bupati Jember H.Hendy Siswanto akan memperkuat keberadaan PKK dan kader posyandu ” Tentunya kami tidak membiarkan mereka (PKK dan kader posyandu) akan kami dampingi dan turut serta mengikuti programnya. Akan bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan BKKBN dan apa yang harus dilakukan. Ini persoalan serius dan butuh support dan arahan Ibu Gubernur dalam menekan kasus AKI,AKB dan Stunting di Jember,” katanya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan melakukan normalisasi aliran sungai disejumlah daerah di Jatim. Salah satunya normalisasi aliran Sungai Rembangan di Kabupaten Jember yang meluap dan menggenangi rumah penduduk, beberapa hari lalu dan viral.
Hal ini disampaikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi aliran Sungai Rembangan yang berada dekat dengan permukiman penduduk di Lingkungan Sumberejo Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang, Selasa (2/3).
“Fenomena banjir merupakan fenomena alam yang sering terjadi. Ada upaya dan evaluasi yang harus dilakukan untuk meminimalisir korban terdampak banjir jika musim penghujan. Setelah dilakukan evaluasi, banyak aliran sungai di wilayah Jatim yang mengalami pendangkalan. Sehingga saat musim penghujan terjadi luapan. Termasuk aluran sungai rembangan ini,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Pemprov melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air, akan melakukan normalisasi sungai dengan cara pengerukan sedimentasi. ” Di Jember kata Pak Bupati hanya butuh alat berat excavator untuk pengerukan. Kalau hanya excavator besok bisa kita datangkan, tapi bukan hanya itu, mungkin ada plengsengan yang rusak dan butuh pembenahan. Tapi itu teknis, biar Dinas PU Bina Marga dan SDA Kab. Jember koordinasi dengan Dinas PU Bina Marga dan SDA Provinsi,” pungkasnya. [efi]

Tags: