Gubernur Minta Wali Kota Bersurat ke Pusat

Kemacetan di Jembatan Sukarno Hatta - Malang

Kemacetan di Jembatan Sukarno Hatta – Malang

Kota Malang, Bhirawa
Wali Kota Malang, H. Moch Anton, mengatakan pihaknya telah diminta oleh Gubernur Jawa Timur, mengirimkan surat susulan ke Pemerintah pusat terkait dengan rencana renovasi jembatan Soekarno Hata (Soehat) Kota Malang. Hal itu dikatakan Wali Kota kepada wartawan Selasa (29/4) kemarin.
Menurut Anton, pihaknya telah bertemu Gubernur dan membicarakan rencana renovasi jembatan. “Kami diminta Pak Gubernur untuk kirim surat ke Pemerintah Pusat, agar proyek pembangunan jembatan tersebut bisa segera direalisasikan,” terang Anton.
Atas perintah Gubernur Soekarwo, pihaknya lantas menugaskan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Malang  agar segera mengurus pembangunan jembatan Sokarno-Hatta ke pemerintah pusat. Apalagi, tambah Anton, kondisi jembatan Soehat itu memang sudah sangat rawan, berdasarkan kajian Universitas Brawijaya jembatan Soehat sudah tidak layak, dan harus segera dibongkar dan dibangun.
Dia menjelaskan bahwa sebelumnya sudah menginstruksikan kepada Kepala Dinas PU agar segera mengurus pembangunan jembatan Soehat yang dianggarkan sekitar Rp40 miliar itu. Dinas PU pun, kata dia, sudah melaporkan bila pembangunannya itu akan segera dimulai April ini. Namun,  dilaporkan lagi akan dimulai Mei 2014 ini.
Untuk memastikan rencana pembangunan tersebut, Anton merasa perlu untuk mengurus secara langsung melalui Pemprov Jatim. “Saya datang sendiri menemui Pak Gubernur Soekarwo. Saya diminta segera berkirim surat  ke pemerintah pusat,” terangnya.
Surat pengajuan itu, kata dia, langsung dibawa sendiri ke Kementerian PU di Jakarta. “Perintah Pak Gubernur tidak boleh pulang ke Malang sebelum berhasil di Jakarta,” kelakarnya.
Makanya, dia meminta agar Kepala Dinas PU Kota Malang segera mengurus proses pembangunan jembatan Soehat tersebut. Sehingga, pembangunan jembatan di jalur poros, jalan propinsi itu bisa segera dimulai.
Karena  tandas dia, waktunya sangat berdekatan dengan puasa dan  lebaran.  Untuk itu, masa lebaran juga harus dijadikan pertimbangan tersendiri. Sehingga pembangunan jembatan yang sudah berusia 30 tahun lebih itu tidak menjadi salah satu penyebab kemacetan.
Selain itu, masalah penerapan jalur satu arah di kawasan  jembatan Soehat tersebut juga diminta dijadikan pertimbangan tersendiri. Dia pun meminta agar Dinas PU membuatkan jalan khusus untuk penerapan jalan one way yang melalui jembatan Soehat tersebut.
Karena itu, dia berharap Dinas PU bisa segera  mengurus persoalan administratif pembangunan jembatan Soehat itu. Harapannya,  agar  pembangunannya bisa segera dimulai dan cepat selesai. Sehingga, tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas di Kota Malang.n [mut]

Tags: