Gubernur Mutasi 9 Pejabat Eselon II

Gubernur Dr H Soekarwo memutasi sembilan pejabat eselon II di Gedung Negara Grahadi, Selasa (31/3). Gubernur didampingi Wagub menyalami tiga pejabat yang memasuki masa purna tugas dan mengucapkan terima kasih atas pengabdian mereka selama ini.

Gubernur Dr H Soekarwo memutasi sembilan pejabat eselon II di Gedung Negara Grahadi, Selasa (31/3). Gubernur didampingi Wagub menyalami tiga pejabat yang memasuki masa purna tugas dan mengucapkan terima kasih atas pengabdian mereka selama ini.

Pemprov, Bhirawa
Terjawab sudah teka-teki mutasi di lingkungan Pemprov Jatim yang minggu ini selalu menjadi rasan-rasan para PNS. Gubernur Jatim Dr H Soekarwo akhirnya memutasi sembilan pejabat eselon II untuk menduduki posisi baru yang ditinggal pensiun pejabatnya hingga rotasi regular biasa. Pelaksanaan mutasi digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (31/3).
Salah satu posisi yang paling banyak mendapat incaran para pejabat yaitu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, kini resmi dijabat Dr Saiful Rachman MM, MPd. Sedangkan posisi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Provinsi Jatim yang ditinggalkan Saiful Rachman sekarang ditempati Dr H Akmal Boedianto MSi, yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim.
Lalu, jabatan Kepala BKD Jatim ditempati Siswo Heroetoto SH, MHum, MM yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) Provinsi Jatim di Madiun. Kemudian posisi yang ditinggalkan Siswo Heroetoto ditempati Gathot Hendro Priyono SH, CN, MHum yang sebelumnya Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik.
Mantan Kepala Biro Sumber Daya Alam (SDA) Setdaprov Jatim Agung Hariyanto yang sempat ‘diparkir’ menjadi staf khusus akhirnya mendapat posisi sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik. Posisi Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Jatim yang ditinggalkan Ratnadi Ismaon yang memasuki masa purna tugas kini dijabat Drs Hizbul Wathon MM, yang sebelumnya menjabat Sekretaris DP Korpri Provinsi Jatim.
Tak hanya itu, Gubernur Soekarwo juga melantik Ir Eddy Santoso MM yang sebelumnya menjabat Kepala Bakorwil di Malang menjadi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jatim, yang ditinggalkan Harjogi SH, MSi yang memasuki masa pensiun.
Sedangkan Kepala Bakorwil di Malang sekarang dijabat Drs Jonathan Judianto MMT yang sebelumnya menjadi Kepala Bakorwil di Pamekasan. Lantas Bakorwil di Pamekasan kini dipegang Dr H Shofwan MSi, mantan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan.
Dalam mutasi kali ini, tidak ada yang istimewa seperti yang dikabarkan sebelumnya bahwasanya Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Soekarwo, akan memutasi banyak pejabat, menyesuaikan hasil assessment yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Pejabat yang kini menempati posisi baru sudah bisa ditebak sebelumnya. Seperti Saiful Rachman yang sudah disebut-sebut bakal menjabat Kepala Dindik Jatim kini terbukti.
Sedangkan pejabat lainnya yang turut dalam gerbong mutasi kali ini semuanya dinilai wajar jika digeser. Contohnya Akmal Boedianto yang dipindah ke Badiklat karena mantan Sekretaris DPRD Jatim itu memang sudah lebih dari lima tahun menjabat Kepala BKD Jatim.
Yang sedikit mengejutkan adalah posisi yang diberikan Agung Hariyanto, yang sebelumnya menjadi staf khusus atau tidak memiliki jabatan di pemprov. Seperti yang diketahui, Agung terpaksa harus kehilangan jabatannya sebagai Kepala Biro SDA karena terkait temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dalam penyalahgunaan APBD 2013.
Selain Agung, pejabat lain yang tersandung kasus serupa adalah M Ardi Prasetyawan yang harus dilengserkan dari jabatannya sebagai Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim. Dari informasi yang berkembang, pencopotan dua pejabat tersebut berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan BPK. Namun setelah enam bulan berlalu, nasib baik menghampiri Agung yang diberikan jabatan sebagai Staf Ahli Gubernur. Sedangkan Ardi kini masih menjabat sebagai staf khusus.
Dalam sambutannya, Pakde Karwo berpesan kepada para pejabat yang baru dilantik supaya meneruskan program dari pejabat lama yang dipandang bagus. “Jangan mudah mengganti program pejabat lama yang sudah bagus dan menggantinya dengan yang tidak jelas,” tegasnya.
Pakde juga melarang pejabat baru memoratorium program pejabat lama semaunya sendiri. “Jangan sampai rezim baru mengubah tatanan program yang sudah berjalan baik,” pinta Pakde Karwo lagi.
Di akhir sembutannya, Pakde meminta seluruh pejabat agar segera menguasai soal Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Tolong pejabat SKPD di Pemprov Jatim ini jangan hanya tahu nama MEA saja. Tapi juga harus menguasai MEA secara menyeluruh agar Jatim tidak keteteran jika MEA sudah benar-benar diterapkan pada 2016 mendatang,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Sekdaprov Jatim ini juga memastikan ada dua jabatan yang bakal dilelang tertutup. Dua jabatan tersebut adalah Sekretaris DP Korpri Provinsi Jatim yang ditinggal Hizbul Wathon dan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan.
“Semua pejabat eselon III yang masuk kriteria bisa mendaftar lelang jabatan ini. Pelaksanaannya akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Panselnya (Panitia Seleksi) juga sudah dibentuk dan siap bekerja. Tapi saya tidak begitu paham betul bagaimana teknis lelangnya nanti seperti apa,” tandasnya.
Mutasi kemarin merupakan bagian mutasi pertama, berikutnya akan digelar mutasi serupa pada Juni dan Oktober untuk mengisi jabatan kosong karena masa purna tugas pejabat eselon II. Dari jumlah 13 orang pejabat yang pensiun, kini sudah ada tiga yang mengakhiri tugas, sehingga masih ada 10 lagi pejabat di lingkungan Pemprov Jatim yang akan pensiun. Di antaranya Asisten Bidang Kesra Asyhar, Kepala Biro Umum Riang Sudarmanto, Kepala Disperindag Warno Harisasono, Kepala Dinas Kehutanan Gatot Soebektiono, Kepala Disnakertransduk Edi Purwinarto, Direktur RSU dr Soetomo Dodo Anondo dan Direktur RSU Syaiful Anwar Malang Budi Rahaju. [iib]

Rate this article!
Tags: