Gubernur Raih Penghargaan

Sigap Atasi Kelud
Pemprov, Bhirawa
Upaya cepat dan sigap yang dilakukan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menangani korban erupsi Gunung Kelud mendapat banyak pujian. Salah satunya dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memberikan penghargaan khusus, sebagai bentuk apresiasi kepada Gubernur.
“Yang berangkat ke Jakarta untuk menerima penghargaan dari BNPB Pak Asisten III, Pak Ashar. Saya mendampingi beliau di Jakarta. Pak Gubernur tidak bisa hadir karena sedang mendampingi Pak Presiden SBY yang sedang berkunung ke Jatim,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, Sudharmawan, Rabu (12/3).
Menurut Sudharmawan, penghargaan ini diberikan tidak lain karena sikap leadership Gubernur yang mampu mengkoordinasikan semua unsur di Jatim. Saat erupsi dan pasca erupsi, Gubernur mampu menjalin komunikasi hampir semua kalangan mulai instansi pemerintah sampai TNI dan Polri.
“Target dua minggu rehabilitasi bisa diatasi dengan baik. Karena itu, BNPB menganggap belum pernah ada penanganan bencana dilakukan sangat koordinatif dan begitu cepat dan hampir semua masyarakat ikut serta di dalamnya. Bahkan BNPB menyatakan model penangananan bencana di Jatim bisa dijadikan acuan atau barometer bagi provinsi lain setiap kali ada bencana,” ujarnya.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan  Rekonstruksi BNPB,  B Wisnu Widjaja, menuturkan, penghargaan ini diberikan Gubernur Jatim terkait kesiapan peran serta pemerintah dan masyarakat dalam penanganan sejumlah bencana di Jatim, terutama bencana erupsi Kelud. Penghargaan ini diberikan langsung Kepala BNPB, Syamsul Maarif, dalam malam ramah tamah Rakornas BNPB di Jakarta, Selasa (11/3) malam.
Menurut Wisnu, Jatim dinilai sebagai wilayah yang memiliki inisiatif dan bergerak cepat dalam menangani berbagai bencana. Tidak hanya pemerintah yang proaktif, masyarakat dengan penuh kesadaran ikut membantu penanganan bencana. Oleh sebab itu Jatim dapat dijadikan contoh yang baik dalam proses penanganan bencana.
Dijelaskan, prestasi yang diraih Jatim ini berkat adanya persiapan dan koordinasi yang sangat baik dari pemprov serta gerak cepat dari semua unsur terkait. Mulai dari BPBD Provinsi Jatim maupun kabupaten/kota yang terdampak bencana, TNI/Polri, para relawan dan masyarakat.
“Indonesia saat ini memang diamati sebagai tolok ukur negara yang baik dalam penanganan bencana. Jatim best practice, progres-nya sangat positif sehingga bisa dijadikan contoh daerah lain atau negara lain,” katanya.
Wisnu menjelaskan, fenomena yang terjadi ketika terjadi bencana di daerah, biasanya pemerintah daerah setempat tidak melakukan penanganan yang maksimal. Bahkan terkesan penanganan bencana seolah menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat. Namun hal tersebut tidak terjadi di Jatim. Pemprov dan jajaran terkait langsung melakukan penanganan yang maksimal.
“Ternyata Jatim daerah yang tangguh. Pak Gubernur sudah sangat siap untuk menanganinya dengan konsep seperti yang diharapkan. Artinya tidak menggantungkan semuanya ke pusat. BNPB merasa mendapat partner yang enak. Kami siap mensupport jika ada hal-hal yang tidak bisa ditangani provinsi, namun semua tetap dibawah kontrol Gubernur,” pungkasnya. [iib]