Gubernur Serahkan Keputusan Pembangunan Bandara di Tulungagung ke Presiden

Kawasan yang diprediksi akan menjadi sasaran pembangunan bandara, berada di perbatasan antara Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek. Sebagian besar lahan berupa sawah dan tegalan. Rencananya pembangunan bandara sudah bisa dimulai pada 2017.

Kawasan yang diprediksi akan menjadi sasaran pembangunan bandara, berada di perbatasan antara Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek. Sebagian besar lahan berupa sawah dan tegalan. Rencananya pembangunan bandara sudah bisa dimulai pada 2017.

Pemprov, Bhirawa
Rencana pembangunan Bandara Internasional Purboyo di Desa Srigonco Kecamatan Bantur Kabupaten Malang hampir dipastikan gagal. Sebab Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melirik daerah lain yang dianggap lebih pas untuk mendirikan bandara.
“Memang kita usulkan di Jatim ada bandara internasional baru. Kita usulkan ke Pak Menhub (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, red) agar Tulungagung menjadi pertimbangan selain Malang,” kata Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, Selasa (27/9).
Setelah ada usulan itu, kata Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Soekarwo, ternyata Menhub langsung mengumumkan Tulungagung bakal menjadi tempat pembangunan bandara baru. “Saya tidak tahu pertimbangannya apa. Mungkin hasil istikharahnya di sana (Tulungagung),” katanya sambil tertawa.
Menurut Pakde Karwo, untuk rencana pembangunan bandara di Purboyo sebenarnya sudah mulai jalan. Bahkan Detail Engineering Design (DED) sudah diumumkan dan mulai 2017 pembangunan bandara sudah bisa dimulai.
“Kalau di Purboyo itu lahan sudah siap. Luasnya mencapai 4.700 hektare milik TNI yang siap dibangun. Tapi soal pembangunan bandara ini saya serahkan ke Pak Presiden dan Pak Menhub,” kata mantan Sekdaprov Jatim ini.
Sementara itu, rencana pembangunan bandara di Tulungagung langsung ditindaklanjuti Kemenhub dengan melakukan kajian lokasi rencana pendirian bandara, Kamis (15/9) lalu. Dalam riset lapangan itu, Direktur Bandara Kementerian Perhubungan mengajak empat personel lain yang terdiri atas Inspektur Aerodrome, perwakilan Angkasa Pura I, masing-masing Direktur Teknik, Direktur Operasional, Kepala Perencanaan dan Kinerja Perusahaan.
Meski belum final, namun tim riset Kemenhub menyatakan lokasi di Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung dianggap paling representatif dibandingkan kawasan lain yang diusulkan. Seperti Kediri, Blitar, Trenggalek, dan Madiun.
Sebelumnya, rencana pendirian bandara baru ini kembali mengemuka setelah Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak bersama tujuh kepala daerah di wilayah eks Karesidenan Kediri dan Madiun memberikan surat pernyataan terbuka kepada Luhut Binsar Pandjaitan, yang kala itu menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Mereka menuntut pembukaan jalur udara di wilayah mereka agar bisa dilalui pesawat komersial.
Emil mengatakan, pembangunan bandara ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah selatan Pulau Jawa yang selama ini terisolasi dari ruang udara. Selain itu, kebutuhan masyarakat akan transportasi udara, selain Malang dan Surabaya, cukup tinggi di daerah ini.
Suami artis Arumi Bachsin ini menyebut wilayah Tulungagung Selatan sebagai pilihan terbaru yang diwacanakan. Menurut dia lokasi tersebut cukup representatif di tengah-tengah delapan kota dan kabupaten pengusul bandara. “Tulungagung selatan cukup sentral lokasinya,” kata Emil. [iib]

Tags: