Gubernur Jatim Putuskan Porprov Empat Tahunan

porprov-wagub-jatim-di-dampingi-bupati-banyuwangi-menutup-acara-porprov-v-jatim-di-gor-diponegoro-banyuwangi.

porprov-wagub-jatim-di-dampingi-bupati-banyuwangi-menutup-acara-porprov-v-jatim-di-gor-diponegoro-banyuwangi.

Surabaya, Bhirawa.
Calon tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Gresik harus bersabar untuk menggelar multievent yang rencanannya digelar 2017. Karena Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo memutuskan kalau Porprov akan dilaksanakan empat tahun sekali.
Selama ini pelaksanaan Porprov digelar dua tahun sekali, Porprov I digelar di Surabaya 2007, kemudian Porprov II di Malang 2009, setelah itu Porprov III 2011 di Kediri, Porprov IV di Madiun 2013 dan Porprov V di Banyuwangi 2015.
Rencanannya pada Porprov selanjutnya yang digelar tahun 2017 akan dilaksanakan di Gresik. Namun dengan keputusan gubernur maka Gresik akan menjadi tuan rumah pada 2019.
Salah satu alasan Soekarwo, kabupaten/kota memiliki waktu lebih banyak untuk mempersiapkan para atletnya sebelum turun di Porprov. Selain itu orientasi Porprov adalah untuk mencetak atlet yang bisa diandalkan untuk bisa bertanding atau berlomba di PON.
“Kita ubah Porprov dari dua tahun sekali menjadi empat tahun sekali jadi kita lebih fokus mempersiapkan semuanya. Berarti di tahun 2019 mendatang baru diadakan Porprov, baru ditahun 2020 dilanjut dengan PON di Papua,” ujar Gubernur yang kerap disapa pakde Karwo.
Perubahan ini dilakukan sebagai penyesuaian untuk menghadapi ajang PON di papua yang rencananya digelar tahun 2020 mendatang atau satu tahun setelah digelarnya porprov tahun 2019.
Sebelumnya anggota DPR RI, Bambang Harjo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) malah mengusulkan agar PON yang semula digelar 4 tahun dirubah menjadi 2 tahun. “SEA Games aja digelar dua tahun sekali, harusnya PON juga dua tahun sekali agar para juara PON bisa berlaga di SEA Games,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Tarung Derajat (Kodrat) Jatim itu. [wwn]

Tags: