Gubernur Target, Pekan Depan Benih Sudah Diterima Petani

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menerima Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumarjo Gatot Irianto di Gedung Negara Grahadi.

Atasi Kelangkaan Jagung, Kementan Beri Bantuan Benih
Pemprov, Bhirawa
Kelangkaan jagung yang sempat dikeluhkan peternak ayam petelur di Jatim akan segera mendapatkan solusi. Ini setelah adanya komitmen dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memberikan bantuan benih jagung untuk ditanam di lahan pertanian Jatim.
Bahkan dengan bantuan benih tersebut, Jatim dapat menanam jagung sepanjang tahun. Sehingga tidak ada kelangkaan jagung dan tidak ada kesulitan akses peternak ayam pada ketersediaan jagung. Langkah ini dipastikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai bertemu Dirjen Tanaman Pangan Kementan Sumarjo Gatot Irianto di Gedung Grahadi, Selasa (12/3).
“Kita sama-sama mendengar peternak ayam petelur terutama dari Blitar mengeluhkan ada kesulitan akses jagung. Sementara jagung itu 50 persen bahan pakan ayam,” kata Khofifah.
Dari pertemuan tersebut, Dirjen Tanaman Pangan memberikan solusi antisipasi agar kelangkaan jagung di Jatim tidak terulang dan dapat diselesaikan. Caranya yaitu dengan memperbanyak penanaman jagung di area persawahan.
“Maka benihnya akan disiapkan dirjen tanaman pangan. Nanti malam saya akan koordinasikan dengan bupati-bupati di Madura dan LMDH. Supaya sama-sama dapat pemetaan sebetulnya lahan kita berapa yang bisa ditanami jagung,” tegas Khofifah.
Dengan masa tanam jagung hanya 90 hari, maka dalam tiga bulan petani sudah bisa melakukan panen. Dengan proses yang cepat itu, seharusnya Jatim ke depan stok jagungnya aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maupun pakan ternak. Khofifah menarget, paling lambat pekan depan benih dari Kementan sudah didapatkan oleh petani jagung di Jatim. Termasuk para Lembaga Mayarakat Desa Hutan (LMDH) yang lahannya bisa ditanami jagung.
“Nanti malam kita rapat, supaya minggu depan benih sudah bisa disuplai seluruh petani jagung. Untuk LMDH saya ingin spesifik support mereka supaya penyejahteraan masyarakat desa hutan bisa lebih cepat,” tandas gubernur yang juga mantan Menteri Sosial ini.
Di sisi lain, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Sumarjo Gatot Irianto mengatakan, menanam jagung sepanjang tahun di Jatim sangat memungkinkan. Sebab masa tanam jagung itu mulai Januari hingga Desember. “Maka sepanjang tahun kita harus menanam jagung, karena kebutuhannya sangat besar dan penggunaannya bermacam-macam,” tegas Gatot.
Ia menyebut, secara persentase produksi jagung Jatim hitungannya memang surplus. Akan tetapi Jatim menjadi daerah penyangga kebutuhan daerah lain, bahkan nasional. Dengan kekurangan produksi jagung, otomatis harga akan naik dan imbasnya harga produk ternak juga naik. “Akhirnya menyebabkan inflasi. Maka kita harus jaga Jatim produksi jagungnya berlebih, tumpah ruah, supaya produk turunannya bisa berkembang terus,” urai Gatot.
Lebih lanjut, menurut Gatot menambah tanaman jagung saat ini adalah waktu yang pas. Terutama selagi musim hujan dan tanahnya basah, termasuk di wilayah yang kemarin banjir. Ia meminta wilayah itu segera ditanami jagung. Sehingga 90 hari ke depan sudah bisa dipanen.
“Apa yang diminta Jatim kita akan sediakan. Jatim ini rajanya kedelai, jagung, ternak. Tinggal gubernur setrika dinas-dinas, bupati, agar gerak cepat, karena tradisi selama ini kerja Oktober November Desember, lha Januari sampai September ngapain,” pungkas dia. [tam]

Tags: