Gubernur Tinjau Korban Kapal Tenggelam di Pulau Raas

Upaya pencarian korban KM Jabal Nur terus dilakukan. Hingga Kamis kemarin, jumlah korban yang ditemukan mencapai 24 orang dengan rincian delapan masih hidup dan 16 meninggal dunia. Sedangkan yang masih dalam tahap pencarian adalah 28 orang.

Upaya pencarian korban KM Jabal Nur terus dilakukan. Hingga Kamis kemarin, jumlah korban yang ditemukan mencapai 24 orang dengan rincian delapan masih hidup dan 16 meninggal dunia. Sedangkan yang masih dalam tahap pencarian adalah 28 orang.

Pemprov, Bhirawa
Turut berempati dalam musibah kapal tenggelam yang menimpa masyarakatnya, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum rencananya, Jumat (10/10) hari ini akan mengunjungi korban Kapal Motor (KM) Jabal Nur yang tenggelam di perairan Laut Jawa beberapa waktu lalu. Kepastian tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Supratomo.
“Besok (hari ini), Pak Gubernur dan rombongan akan naik helikopter langsung ke Pulau Raas, dan akan meninjau langsung kondisi terkini para korban. Pak Gubernur sangat perihatin atas terjadinya musibah ini,” kata Supratomo dikonfirmasi, Kamis (9/10).
Dalam kunjungannya nanti, kata Supratomo, Gubernur Jatim akan memberikan santunan dan bantuan apa saja yang dibutuhkan baik korban maupun keluarga korban. “Secara teknis kita belum tahu apa bentuk bantuannya karena yang tahu persis adalah Dinas Sosial. Tapi Pak Gubernur pasti akan memberikan bantuan sesuai dengan keperluan para korban,” katanya.
Supratomo juga menjelaskan, Gubernur Soekarwo berangkat dari Bandara Juanda menggunakan helikopter pada pukul 13.00 dan langsung menuju Pulau Raas. Sedangkan rombongan yang lain akan berangkat dari Sumenep pada pukul 08.00 dengan menggunakan kapal, karena diperkirakan jarak tempuh antara Sumenep – Pulau Raas memakan waktu 6 jam.
Seperti diberitakan KM Jabar Nur yang berangkat dari Pulau Raas Sumenep, tenggelam di tengah pelayaran menuju Singaraja Bali, Senin lalu. Kapal itu mengangkut 49 orang rombongan pengantin.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim Sudharmawan secara terpisah mengatakan hingga Kamis pukul 15.00 kemarin, jumlah korban yang ditemukan mencapai 24 orang dengan rincian delapan masih hidup dan 16 meninggal dunia. Sedangkan yang masih dalam tahap pencarian adalah 28 orang.
Sudharmawan mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas), Polair, Lanal Banyuwangi dan juga dibantu nelayan setempat untuk terus mencari korban yang hilang. “Konsentrasi kami dalam pencarian ini adalah di titik antara Pulau Raas hingga perairan di wilayah Situbondo,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pakde Karwo, sapaan lekat Soekarwo, telah memerintahkan, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ)  Ir Wahid Wahyudi MT dan Kepala BPBD Jatim Sudharmawan, untuk terjun ke lapangan memonitor tenggelamnya kapal layar Jabal Nur di sekitar Perairan Pulau Raas Sumenep.
“Darmawan ke Sumenep, sedangkan Wahid Wahyudi ke Situbondo. Keduanya saya tugasnya mengkoordinasi apa kebutuhan dan kelengkapan yang diperlukan untuk mempercepat proses pencarian para korban,” ujarnya.
Pemprov Jatim menaruh perhatian khusus dan terus memantau perkembangan hilangnya kapal yang membawa puluhan orang rombongan pengantin asal Desa Talango Tengah, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Madura.
Selain menerjunkan anak buahnya sendiri, Pakde Karwo juga minta agar Tim Gabungan Basarnas dan TNI khusunya TNI AL benar-benar all out dalam melakukan pencarian korban kapal Jabal Nur. Ini dilakukan agar para korban segera dapat ditemukan semuanya. Oleh sebab itu Pakde Karwo meminta TNI mengerahkan kekuatan penuh, baik personel maupun peralatan yang dimiliki guna membantu pencarian KM Jabar Nur.

Desak Polda Selidiki
Salah satu keluarga korban, Sahmawi meminta aparat Polda Jatim segera menyelidiki penyebab tenggelamnya KM Jabar Nur. Kapal ini diduga tidak dilengkapi fasilitas keselamatan penumpang ataupun peralatan navigasi. Sebab, baik penumpang yang ditemukan tewas maupun selamat, tak ada satupun yang mengenakan pelampung.
Jabal Nur adalah kapal jenis tambangan dengan kapasitas penumpang 60 orang. Kapal tersebut memiliki dua mesin, 6 silinder dan 4 silinder. Kapal milik H Paong (40), warga Dusun Talango Tengah, Desa Brakas, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep ini biasanya melayani trayek Raas-Tungkek Sumenep.  “Karena ini persoalan nyawa puluhan orang, pihak kepolisian dalam hal ini Polda Jatim harus menyelidikan penyebab tenggelamnya kapal Jabal Nur itu. Harus diselidiki apakah kapal itu punya izin dan kelengkapan lainnya,” kata Sahmawi, salah satu keluarga dari penumpang kapal yang menjadi korban siang tadi.
Menurut Sahmawi, kecelakaan kapal yang membawa banyak penumpang sudah sering terjadi di Pulau Raas. “Karenanya, Polda Jatim harus menyelidiki semua kapal motor yang ada di Pulau Raas yang menjadi angkutan orang menuju Pelabuhan Tungkek Sumenep dan Jangkar Situbondo. Supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi,” kata dia.
Sahmawi berharap, pihak pemerintah dalam hal ini Bupati Sumenep, Gubernur Jatim dan bahkan Presiden terpilih Joko Widodo lebih memperhatikan nasib rakyatnya yang ada di kepulauan. “Jangan hanya saat ada kejadian besar yang menewaskan banyak korban baru ada perhatian khusus dan mau turun ke lokasi,” kata dia. [iib, sul]

Tags: