Gubernur Wajibkan ASN Beli Beras Petani Program Hulu Hilir

Dikoodinir oleh PT Puspa Agro
Pemprov Jatim, Bhirawa
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dalam Program Hulu Hilir Agro Maritim, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mewajibkan seluruh pegawau ASN, PTT, BLUD dan BUMD untuk membeli beras dari gapoktan (gabungan kelompok petani), yang telah dikoordinir oleh PT Jatim Grha Utama melalui anak perusahaan PT Puspa Agro.
“Program ini adalah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Pak Gubernur ingin ada nilai tambah dari petani setelah panen, khususnya padi. Jadi setelah panen, petani tidak menjual dalam bentuk gabah kering tapi sudah berbentuk beras,” ujar Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim, Dr Ir Aris Mukiyono MT MM, dikonfirmasi, Selasa (28/8).
Jika program ini berjalan dengan baik, kata Aris, petani akan mampu mendapatkan nilai tambah hingga 52,54 persen. Jika sebelumnya hanya menjual gabah kering dengan harga Rp3.700, tapi dengan menjual beras melalui gapoktan petani bisa menjual beras premiun dengan nilai mencapai Rp8.000 hingga Rp9.000.
Saat ini, lanjutnya, total pegawai ASN, PTT, BLUD dan BUMD mencapai 65.013 orang. Jika setiap pegawai membeli beras premium itu sebanyak 10 kg, artinya akan terserap 650,13 ton beras per bulannya.
“Teknisnya, PT Puspa Agro nanti akan mengambil beras dari gapoktan lalu disalurkan ke OPD-OPD dan lembaga milik Pemprov Jatim. Karena PT Puspa Agro membutuhkan biaya-biaya seperti transportasi, tenaga dan ongkos pengemasan, jadi PT Puspa Agro nanti juga mengambil untung. Tapi untungnya tidak boleh besar, harga harus di bawah pasar,” ungkapnya.
Menurut Aris, sekarang program ini sudah mulai proses tahap pendataan pegawai. Ditargetkan proses pendataan ini tuntas dalam satu minggu, sehingga pada minggu kedua September 2018 program ini sudah bisa dilakukan.
“Beras yang dijual ini adalah beras premium. Jika pegawai ingin nambah, tidak hanya 10 kg, nanti bisa menghubungi langsung PT Puspa Agro. Karena tidak menutup kemungkinan akan ada yang tambah, karena harga beras di bawah pasar,” katanya.
Penyerapan beras dari gapoktan ini harus dilakukan, jelas Aris, karena petani yang bergabung dalam gapoktan mendapat pinjaman dari Bank Jatim dan Bank UMKM dengan bunga rendahnya. “Jadi program ini adalah wujud nyata Pak Gubernur meningkatkan kesejahteraan petani,” tandasnya. [iib]

Tags: