Gudang SRG Kabupaten Jember Mulai Beroperasi

7-foto B efi-IMG_3100Kab Jember, Bhirawa
Sehari menjelang peresmian, PT.Pertani dan Bappebti mengeluarkan lima resi untuk dua komuditas gudang untuk sistem resi gudang di kabupaten Jember. “Resi gudang pertama yakni untuk komuditas jagung sebanyak 5,7 ton jagung, kemudian resi yang kedua yakni untuk komuditas gabah sebanyak 5,7 ton dengan nilai komuditas sebesar Rp 276 Miliar,” ujar Kepala Disperindag dan ESDM Kab. Jember Drs.Achmad Sudiyono usai peresmian Gudan dengan sistem Resi gudang di Kabupaten Jember, Rabu (29/10).
Menurut Achmad, dengan lahirnya 5 resi di Jember, berarti sistem resi gudang di kab. Jember sudah mulai beroperasi. “Ini sangat membantu para petani yang akan tidak terpengaruh dengan kondisi harga yang merosot saat panen raya tiba. Mereka bisa menitipkan hasil komuditasnya di gudang dan diganti dengan resi yang bisa diugunkan untuk kebutuhan operasional para petani. Mereka dapat pinjaman hingga 70 persen dari nilai komuditas yang dimiliki,” kata Achmad kemarin.
Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Bidang Pembinaan Pasar Lelang dan Sistem Resi Gudang Departemen Perdagangan RI. Yuli Eddy Subagyo. Menurut Yuli, resi gudang pertama terbit hari Selasa (28/10) sekitar pukul 17.07 untuk komuditas jagung dan yang kedua resi untuk gabah. “Komuditas ini sudah melalui beberapa tahapan yang kemudian dikeluarkannya resi tadi dengan komuditas sebesar Rp.278 milyar,” ujarnya pula.
Secara nasional, sejak tahun 2009 hingga 2014, telah terbangun 117 gudang secara nasional. Dari jumlah itu, baru 88 yang sudah mendapat ijin Sistem Resi Gudang (SRG) termasuk Kabupaten Jember ini. Dari jumlah itu, sudah 70, 255 ribu ton komuditas yang memiliki resi dengan 5 komuditas. Yakni, Padi, beras, rumput laut jagung dan kopi. “Dari data tersebut sekitar Rp.353 milyar nilai komuditasnya,” terangnya.
Di Jember sendiri, gudang penyimpananya seluar 1000 M2 lebih untuk menampung 2000 ton berbagai komuditas. Selain itu gedungnya kokoh dengan berbagai fasilitas yang ada. Sehingga pemerintah memberikan klasifikasi gudang dengan Sistem Resi Gudang A.
“Bukan hanya itu, bangunan Gudang di Jember terbaik di Jawa Timur. Di Jawa Timur sendiri ada 20 resi gudang yang sudah berdiri di 18 Kabupaten di Jawa Timur. Dan Jember yang dinilai paling lengkap,” tandasnya pula.
Sementara, Bupati Jember yang diwakili oleh Sekkab Sugiarto meminta kepada petani maupun kelompok tani untuk memanfaatkan fasilitas gudang dengan Sistem Resi gudang (SRG) ini. Karena menurut Sugiarto, sangat membantu para petani yang dihantui oleh jebloknya harga disaat panen raya.
“Solusinya ada di gudang ini. Petani disaat harga jatuh, bisa menitipkan komuditasnya di gudang dan mendapatkan resi. Petani bisa memanfaatkan gudang ini secara gratis, dan resi ini bisa diagunkan di bank untuk kebutuhan petani sendiri. Dan petani bisa menjual komuditasnya disaat harga stabil,” ujarnya.
Sugiarto mengaku, keberadaan gudang dengan SRG ini dapat memberikan solusi yang terbaik. Karena para petani tidak tergesa-gesa menjual komuditasnya karena kebutuhan. Biasaya petani jika butuh, langsung menjualnya meskipun harga murah. Tapi dengan sistem ini Petani mendapatkan manfaat yang lebih dan sangat diuntungkan,” katanya pula.
Untuk operasiolan gudang dengan SRG ini, pemkab Jember sendiri terlah memberikan subsidi sebesar Rp.75 rupiah untuk perkilogramnya dari APBD. “Ini salah satu cara untuk menarik minat petani untuk menyimpan komuditasnya ke gudang milik pemerintah dan tidak menjadi selalu menjadi korban para spekulan,” tandasnya pula. [efi]

Caption foto: Sekkab Jember Sugiarto didamping Kepala Disperindag dan ESDM Jember Achmad Sudiyono (berpeci) dan Kepala Bidang Pembinaan Pasar Lelang dan Sistem Resi Gudang Departemen Perdagangan RI. Yuli Eddy Subagyo (batik) dan perwakilan dari Pertani saat meresmikan Gudang dengan SRG di Kab. Jember, Rabu (29/10).

Tags: