Gunakan 24 Sekolah Isolasi Pemudik

Bupati Tantri meninjau SMPN 2 Kraksaan sebagai lokasi isolasi. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Pemkab Probolinggo memutuskan untuk menjadikan gedung lembaga pendidikan atau sekolah sebagai tempat isolasi bagi pemudik. Sekolah-sekolah itu, jadi tempat isolasi di tingkat kecamatan. Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari pun sudah meninjau tempat isolasi untuk pemudik, Minggu (5/4), pukul 15.00. Salah satunya, SMPN 2 Kraksaan di Kecamatan Kraksaan.
Bupati menegaskan, semua tempat isolasi di tingkat kecamatan efektif digunakan mulai Minggu (5/4), pukul 00.00. Tujuannya, tidak lain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 atau virus korona. “Mulai jam 00.00 hari ini 5 April, bagi siapa saja yang mudik ke Kabupaten Probolinggo atau pendatang yang mengunjungi daerah tertentu akan diisolasi,” katanya.
Lebih lanjut Bupati menuturkan, dirinya telah memerintahkan kepada satgas kecamatan untuk menyiapkan tempat isolasi di tingkat kecamatan. Harapannya, seluruh warga atau orang yang akan berkunjung, akan dikarantina di kecamatan.
Pihaknya pun telah menerima laporan dari tiap camat berkaitan dengan tempat isolasi itu. Saat ini, hampir 90 persen tempat isolasi atau karantina di tingkat kecamatan menempati bangunan sekolah. Baik itu sekolah dasar atapun sekolah menengah pertama.
“Sekitar 90 persennya menggunakan aset lembaga sekolah. Ini terus berproses. Semua kecamatan pasti akan ada tempatnya,” tuturnya.
Dalam masa isolasi menurutnya, pemudik akan diperlakukan dengan baik. Seperti kebutuhan sehari-hari dipenuhi. Tetapi, karena dalam masa isolasi, mereka tidak boleh berinteraksi.
“Skemanya tidak boleh berinteraksi dengan anggota isolasi yang lain. Karena jika masih ada interaksi percuma. Tujuan dari isolasi tidak akan tercapai dengan baik,” lanjutnya.
Kadis Komunikasi Informastika Statistik dan Persandian (Kominfo) Kabupaten Probolinggo Yulius Christian menjelaskan, rumah singgah untuk isolasi pemudik di tingkat kabupaten berkurang satu. Jika sebelumnya ada empat hotel, saat ini jadi tiga hotel saja.
“Hotel Dhimas tidak dipakai. Yang ada sekarang yaitu Hotel Cerah di Paiton ada 10 kamar. Lalu Hotel Bromo Indah ada 10 kamar dan di Leces ada Hotel Andhira punya tujuh kamar,” katanya.
Menurutnya, isolasi yang disediakan oleh pemda ini adalah sementara. Saat ada warga yang baru mudik dari luar kota, mereka akan ditampung di hotel selama beberapa hari. Setelah itu, baru digeser ke lokasi kecamatan terdekat dengan rumahnya.
“Jadi sifatnya sementara. Setelah itu ditempatkan di kecamatan daerah asal. Di hotel hanya dua atau tiga hari saja,” jelasnya.
Pemkab Probolinggo menyiapkan empat hotel sebagai rumah singgah untuk pemudik yang diprediksi datang bergelombang. Di sini, mereka akan diisolasi selama 14 hari sebagai salah satu cara mencegah penyebaran virus korona. Empat rumah singgah itu disiapkan sebagai tempat isolasi di tingkat kabupaten. Lokasinya ada di empat tempat, tandasnya.
Di tempat isolasi itu dilanjutkannya, para pemudik yang memasuki Kabupaten Probolinggo akan diisolasi selama 14 hari. Ini sesuai dengan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan Covid-19.
“Sesuai perintah dari ibu Bupati, dan menindaklanjuti PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar. Semua pemudik akan diisolasi selama 14 hari”, katanya.
Menurutnya, para pemudik itu merupakan hasil dari cek poin di jalur Kabupaten Probolinggo. Mulai di titik cek poin Rest Area Tongas, exit tol Muneng Kecamatan Sumberasih, Jalan Raya Tegalsiwalan dan Paiton. Selain itu, pemkab berkoordinasi dengan Pemkot Probolinggo untuk penerapan cek poin di Terminal Bayuangga, Stasiun dan Pelabuhan.
Tidak hanya tempat isolasi di tingkat kabupaten. Pemkab Probolinggo bahkan menyiapkan tempat isolasi di tingkat kecamatan juga. Dalam waktu dekat menurut Yulius, tempat isolasi di kecamatan juga siap ditempati.
“Kami juga terapkan cek poin di tingkat kecamatan hingga kelurahan atau desa. Jika hasil cek poin ada pemudik yang masuk ke Kabupaten Probolinggo, langsung diarahkan ke rumah singgah untuk diisolasi,” terangnya.
Titik pemeriksaan juga didirikan di 24 kecamatan, dan 325 desa serta 5 kelurahan se-Kabupaten Probolinggo. “Mulai malam ini akan disiapkan tempat singgah sebagai ruang isolasi di tingkat kabupaten, dan dengan waktu tidak lama juga disiapkan ruang isolasi di tingkat kecamatan,” ungkap Yulius Christian.
Sedangkan lembaga pendidikan yang disiapkan untuk tempat karangtina yakni, kecamatan Maron di SDN Maron Wetan 1, kecamatan Pajarakan di SMPN 1 Pajarakan, kecamatan Lumbang di SDN Purut 1, kecamatan Besuk di SMPN 1 Besuk, kecamatan Wonomerto di SDN Patalan 1, kecamatan Kuripan di SDN Jatisari 1, kecamatan Pakuniran di SDN Glagah 2 dan SDN Pakuniran2 dan SDN Sumberkembar, kecamatan Tongas di SDN Tongas Wetan 2, kecamatan Tegalsiwalan SMPN 1 Tegalsiwalan, kecamatan krejengan di SDN Krejengan.
Sealanjutnya untuk kecamatan Banyuanyar SDN Liprak Kulon 1, kecamatan Paiton di SDN Sukodadi 1, kecamatan Sumberasih di SDN Sumurmati dan SMPN 1 Sumberasih, kecamatan Sumber di SMPN 1 Sumber, kecamatan Gading di SDN Gading 2 atau SMPN 1 Gading, kecamatan Sukapura SDN Ngepung, kecamatan Krucil di gedung ex cabdin pendidikan, kecamatan Tiris di base camp Tiris adventur desa Segaran dan SDN Pesawahan 1 untuk yang wilayah Barat, kecamatan Kraksaan di SMPN 2, kecamatan Leces di SDN 3 Sumberkedawung, kecamatan Dringu di SDN 2 Kedungdalem, kecamatan Kotaanyar di SDN1 Kotaanyar, tambahnya. [wap]

Rate this article!
Tags: