Gunakan Jas Hujan Mirip APD, Projo Jombang Kritisi Penanganan Covid-19

Aksi Projo Jombang di depan Gedung DPRD Jombang, Kamis siang (02/06). [arif yulianto/ bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Organisasi Masyarakat (Ormas) Projo Jombang menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, Kamis (2/7). Mereka menggunakan jas hujan yang mirip Alat Pelindung Diri (APD) dan mengkritisi penanganan Covid-19 yang ada di Kabupaten Jombang. Mereka juga membawa alat semprot dan menyemprotkan cairan ke anggota massa aksi. Peserta aksi juga tampak menggunakan masker.

Salah satu hal yang dikritisi oleh Projo Jombang terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Jombang saat ini yakni, tentang tentang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang dan rumah sakit.

Menurut koordinator aksi, Joko Fattah Rokim, kedua lembaga ini tidak sinkron dalam penanganan masalah Covid-19 yang ada di Kabupaten Jombang.

“Kinerja gugus tugas bukan diragukan, tapi tidak sinkron. Sebetulnya harus sinkron antara dinas kesehatan dan rumah sakit. Harusnya sinkronisasilah mereka itu,” kata Joko Fattah Rokim.

Fattah juga menyampaikan bahwa menurutnya, penanganan Covid-19 di Kabupaten Jombang harusnya ditangani oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.

“Itu sudah jelas aturan undang-undangya. Tapi saya sudah konfirmasi ke dinas kesehatan, ndak berani jawab karena itu adalah dari gugus tugas dilakukan penindakan,” kata Fattah.

Dengan adanya istilah penindakan inilah yang disayangkan oleh Fattah. Harusnya kata dia, penanganan Covid-19 di Kabupaten Jombang didahului dengan pencegahan.

“Sekarang sudah berjalan 3 bulan, harusnya pencegahan, bukan persoalan dengan adanya langsung penindakan. Kalau pencegahan dari awal itu bagus, seperti pos-pos cek poin di perbatasan itu yang harus dilakukan,” papar Fattah.

Disinggung lebih lanjut apa dampakya dengan adanya penindakan-penindakan yang dimaksud, Fattah menjawab, salah satunya yang yakni, seperti yang sudah viral di Media Sosial (Medsos) beberapa hari yang lalu di Jombang.

“Persoalan dengan adanya tempat (karantina). Itu 1 ruang, tidak ada sekat-sekat, mereka jadi 1 satu termasuk anak-anak. Termasuk kamar mandi 2, WC 2,” tandas Fattah.

Massa aksi sempat ditemui sejumlah anggota DPRD Kabupaten Jombang. Mereka kemudian melakukan pertemuan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Jombang. Aksi Projo Jombang di depan Gedung DPRD Jombang ini juga mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian setempat. [rif]

Tags: