Gunakan Rp 1,4 Miliar Buat Sumur Bor di Delapan Titik di Kabupaten Bojonegoro

Kabid Sarpras Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro, Zaenal Fanani.

Bojonegoro, Bhirawa.
Keberadaan sumur bor memang sangat membantu petani kala mengairi sawah, terlebih lagi saat musim kemarau. Dengan menggunakan anggaran sebesar Rp1,4 miliar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro, berencana membangun sumur bor tahun 2021 ini.

” Ada 8 titik sumur bor baru yang akan dibangun di tahun 2021 ini,” ungkap Kepala Bidang Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro, Zaenal Fanani, kemarin (17/5).

Dia menjelaskan, pembangunan sumur bor baru itu diprioritaskan di titik wilayah yang rawan kekeringan. Misalnya di tahun 2021 ini ada empat kecamatan yang akan dibangun sumur baru yakni Kecamatan Baureno, Kedungadem, Purwosari, dan Sumberrejo.

” Untuk saat ini pembuatan sumur baru belum dikerjakan. Rencananya Agustus mendatang. Nantinya, satu sumur bor akan mengairi 5 hektare persawahan,” katanya.

Dana pembangunan sumur bor itu bersumber dari APBD tahun 2021 sebesar Rp 1,4 miliar. Sumur bor dinilai Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro cukup membantu petani dalam mengairi lahan pertanian, khususnya lahan dengan tanaman holtikutura.

” Sumur bor untuk pengairan pertanian itu dianggarkan Rp 185 juta per titiknya dengan rincian perencanaan, pengawasan, dan uji bio listrik,” jelasnya.

Dia mengatakan, nantinya, ketika sumur-sumur di delapan titik sudah selesai dibangun untuk pengelolaannya diserahkan ke masing-masing kelompok tani (poktan).

” Ya, mulai dari perawatan hingga tanggungjawab adalah kelompok tani,”imbuhnya.

Pembuatan sumur bor ini, bedasarkan permintaan dari desa yang sebelumnya melaksanakan Musrenbang.

” Diharapkan dengan adanya pembuatan sumur bor, persoalan air saat kemarau bisa teratasi,” katanya.

Pembuatan sumur bor ini, bedasarkan permintaan dari desa yang sebelumnya melaksanakan Musrenbang.

” Diharapkan dengan adanya pembuatan sumur bor, persoalan air saat kemarau bisa teratasi,” pungkasnya. [bas]

Tags: