Gunung Bromo Keluarkan Abu Vulkanik dan Gempa Subduksi

Gunung Bromo kembali keluarkan abu dan gempa.

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api (MGA), Hendra Gunawan menyampaikan, keluarnya semburan abu vulkanis Gunung Bromo yang diserta gempa subduksi, sejak Kamis pagi sekitar pukul 07. 00 WIB. Masih dalam kotegori aman bagi masyarakat atau wisatawan, diluar radius 1 kilometer dari bibir kawah.
Menurut Hendra Gunawan, Jum’at 15/3, jika aktifitas Gunung Bromo sejak satu bulan terakhir, secara visual dicirikan oleh asap putih tipis sampai tebal. Untuk Kegempaan dicirikan oleh amplitudo tremor yang kecil (1 mm), dimana ada beberapa kali goncangan gempa subduksi pada tanggal 19 Februari dan 10 Maret 2019.
Gempa subduksi cukup mengganggu keseimbangan kawah Gunung Bromo, sehingga asap putih tipis sampai tebal yang keluar dari kawah Gunung Bromo sesekali berubah, mengeluarkan hembusan abu tipis warna coklat. “Kesimpulannya aktifitas Gunung Bromo belum menunjukkan peningkatan aktifitas yang signifikan, atau masih aman,”jelasnya.
Namun demikian, Hendra tetap menghimbau masyarakat sekitar tetap menggunakan masker, agar aman dari paparan abu vulkanis. Berdasarkan pantauan di sekitar Gunung Bromo, paparan abu vulkanis hitam pekat dengan kontur tipis nampak jelas melekat di kap sejumlah kendaraan roda empat yang melintas, ataupun terparkir di sejumlah rest area wisata dan hotel.
Camat Sukapura, Yulius Christian menyebut, paparan abu vulkanis Gunung Bromo melanda 7 desa, yang ada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Sejumlah desa itu diantaranya Desa Ngadisari, Jetak, Ngadas, Wonokerto, Wonotoro, Sapi Kerep dan Sukapura.
Meski terpapar abu vulkanis, Yulius menyebut jika kondisi Gunung Bromo masih aman. Asal berada di radius 1 kilometer dari bibir kawah. Berdasarkan koordinasi yang dilakukannya, dengan pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana setempat, diketahui status Gunung Bromo masih waspada level II.
Saat ini Gunung Bromo masih aman bagi masyarakat sekitar ataupun wisatawan. Meski sempat mengeluarkan abu vulkanis, ke sejumlah desa di Kecamatan Sukapura, Yulius menyebut tidak berdampak apapun karena abu yang terpapar sangat tipis. “Baik masyarakat maupun sektor pertanian, masih belum terdampak mas, karena abunya sangat tipis,”jelasnya.
Dari hasil peninjauannya, ke sejumlah sekolah yang berada di Kecamatan Sukapura, Yulius mengatakan aktifitas belajar mengajar masih dalam kondisi normal, tandasnya.
Kalaksa BPBD, Anggit Hermanuadi menurutkan, BPBD Kabupaten Probolinggo, menyiapkan sejumlah masker untuk warga terdampak hujan abu tipis erupsi Bromo. Berdasarkan informasi, ada sekitar lima desa terdampak abu tipis erupsi Gunung Bromo, meliputi Desa Ngadisari, Jetak, Wonotoro, Ngadas dan Wonokerto. Sebaran abu tipis erupsi Bromo ini, nampak dari teras warga, teras hotel di sekitar Cemoro Lawang, dedaunan dan kendaraan roda empat yang terparkir di ruang terbuka.
Bahkan, aktivitas belajar mengajar di sekolah lima desa tersebut, sudah mengalami gangguan. Pengurus PGRI Kecamatan Sukapura, Sutono menyebut, pihaknya menerima keluhan dari para kepala sekolah. Hujan abu tipis sudah dirasakan warga sejak dua hari terakhir.
Terkait keluhan warga terdampak erupsi Bromo, Anggit Hermanuadi mengatakan, BPBD Kabupaten Probolinggo sudah menyiapkan masker. Untuk mengurangi dampak abu vulkanik yang melanda sebagian desa di Kecamatan Sukapura. Sehingga warga maupun pelajar di daerah terdampak, dapat beraktifitas. Dengan menggunakan masker, meski hujan abu tipis melanda sekitar lereng Bromo. “Sudah kami siapkan, berapapun kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Namun akan dibagikan bertahap,” ujarnya.
Sejauh ini, kondisi Gunung Bromo masih terus mengalami erupsi. Berdasarkan data dari Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA), teramati asap kawah setinggi 50 hingga 700 meter dari puncak kawah. Berwarna putih, kelabu dan coklat. Dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal. Tercium bau belerang ringan di sekitar Pos Pengamatan Gunung Api Bromo. Aktifitas kegempaan, terekam dengan amplitudo 0,5 hingga 5 milimeter, dominan 1 milimeter. Keadaan ini, patut diwaspadai untuk aktifitas penerbangan.
Selain itu, wisatawan dan warga tetap dihimbau untuk tidak masuk dalam radius satu kilometer dari kawah Gunung Bromo. Hal ini juga untuk keselamatan warga dan wisatawan sendiri. Sementara lokasi wisata lainnya, seperti puncak seruni poin, puncak mentigen dan penanjakan, masih aman dikunjungi, melalui pintu masuk Cemoro Lawang, Kabupaten Probolinggo, tambahnya.(Wap)

Tags: