Gunung Bromo Memasuki Status Waspada

Warga santai Walau Bromo Menggeliat kembali.

Warga santai Walau Bromo Menggeliat kembali.

(Mulai Luapkan Abu Vulkanik dan Sinar Api)
Probolinggo, Bhirawa
Gunung Bromo kini telah lama tak  dengar kabarnya setelah terjadi meletus beberapa waktu  lalu. Namun kini diketahui jika Gunung Bromo telah menunjukkan adanya tingkatan aktivitas kembali. Namun kini nampaknya Gunung Bromo tak hanya menunjukkan peningkatan aktivitas saja melainkan juga mengeluarkan abu vulkanis. Demikian diungkapkan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Bromo, M Subhan, Kamis (2/6).
Hal ini diketahui berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi atau juga disebut dengan PVMBG. Pengematan terkait dengan Gunung Bromo diketahui jika dilaksanakan di pos pantau yang berada di Desa Ngadisari di Kecamatan Sukapura, kabupaten  Probolinggo.
Dari pemantauan yang dilakukan maka diketahui jika saat ini aktivitas Gunung Bromo telah meningkat. “Sementara untuk status level dari Gunung Bromo diketahui masih beradandi level 2 dan  berstatus waspada,” kata dia.
Kini diketahui jika Gunung Bromo saat ini telah mengeluarkan abu vulkanis dengan intesitas dari ringan dan menuju ke sedang. Abu vulkanis yang dihasilkan oleh Gunung Bromo sangat sering terjadi di desa yang paling dekat dengan Gunung Bromo.
Turunnya abu vulkanik yang dihasilkan oleh Gunung Bromo kini diketahui juga mengikuti arah angin. “Jika angin menjauhi desa tersebut maka abu vulkanik yang dihasilkan oleh Gunung Bromo tak akan turun di desa yang paling dekat dengan puncak Gunung Bromo,” ujarnya.
Pantauan Bhirawa di lapangan, abu vukanik yang dihasilkan dari Gunung Bromo telah terjadi selama 3 hari berturut – turut. Abu vulkanis yang dikeluarkan oleh Gunung Bromo dalam waktu tiga hari ini telah  mencapai dua wilayah yakni pada Dusun Cemoro Lawang yang berada di Kecamatan Sukapura dan juga Desa Wonokerso yang berada di Kecamatan Sumber.
Sejak tanggal 31 Mei 2016 beberapa warga dan petugas pemantauan sempat melihat adanya sinar api dan kawah Gunung Bromo yang keluar. Tak hanya itu bahkan warga  yang dekat dengan Gunung Bromo sering mendengat suara dentuman serta gemuruh yang berasal dari Gunung Bromo. Namun warga yang berada di desa tersebut tak merasa terganggu.
Suara gemuruh dan dentuman juga kerap terdengar. Pada malam hari, sinar api juga terlihat keluar dari kawah Gunung Bromo. Meski begitu, warga tampak tidak terganggu dan masih tetap beraktivitas seperti biasa. Pihak PVMBG mengimbau, warga dan pengunjung benar-benar mentaati rekomendasinya agar tidak berada dalam zona bahaya atau masuk dalam radius satu kilometer dari bibir kawah.
Pasalnya, material belerang, abu vulkanis, dan pasir masih saja keluar dari kawah gunung ini dan masih terdengar dentuman gunung yang sangat berbahaya bagi warga dan wisatawan yang memasuki zona bahaya, tandasnya. Meski demikian, wisata Gunung Bromo masih aman dan siap dikunjungi wisatawan, meski PVMBG mengimbau agar tidak memasuki zona bahaya, apalagi mendaki ke kawah. [wap]

Rate this article!
Tags: