Gunung Semeru Erupsi, Pemkab Siapkan Alat Penanganan Bencana

Gunung Semeru muntahkan lava pijar

Kab Malang, Bhirawa
Gunung Semeru yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang, pada Sabtu (28/11) malam, mengeluarkan lava pijar ke arah Timur Selatan. Hal ini membuat Pemkab meningkatkan kewaspadaan karena wilayah Kabupaten Malang juga ada yang berada di lereng Gunung Semeru, yakni di wilayah Kecamatan Poncokusumo, Ampelganding, dan Tirtoyudo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bambang Istiawan mengatakan pihaknya sudah menyiapkan penanganan bencana, seperti sarana prasarana (Sarpras). Selain itu, juga meningkatkan kewaspadaan terhadap wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru. Karena lava pijar yang dikeluarkan dari perut Gunung Semeru juga mengarah ke arah Timur Selatan Lumjang, yang hal ini lava pijar juga bisa masuk wilayah Kabupaten Malang.
“Kami tetap siagakan peralatan penanganan bencana, dan juga telah berkoordinasi dengan pengamat gunung api terkait erupsi Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3676 meter Mdpl itu karena selama ini pihaknya selalu mendapatkan informasi kondisi gunung aktif di wilayah Indonesia,” jelasnya.
Untuk di wilayah Kecamatan Poncokusumo, kata Bambang, berdekatan dengan Ranupane, Kabupaten Lumajang. Namun, kecamatan yang paling dekat dengan lereng Gunung Semeru yakni Kecamatan Ampelgading. Meski erupsi Gunung Semeru tersebut mengarah ke Timur Selatan, dan tidak ke arah Barat atau ke arah wilayah Kabupaten Malang, tapi kita tetap meningkatkan kewaspadaan. Karena mengalirnya lava pijar tidak bisa diprediksikan sebelumnya.
Menurutnya, sejumlah wilayah di Kabupaten Malang akan terdampak apabila arah letusan material Gunung Semeru itu mengarah ke Selatan Barat. Oleh sebab itu, pihaknya meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan. “Saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pengamat gunung api untuk mengantisipasi dan peningkatan kewaspadaan. “Dan saat ini, status Gunung Semeru masih pada Level II Waspada,” ujar dia.
Perlu diketahui, berdasarkan informasi dari Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang mana dikatakanMukdas Sofian, jika di Pos Pengamatan Gunung Api Semeru tercatat pada Magma Volcanic Activity Report(VAR), laporan aktivitas Gunung Api Gunung Semeru pada periode pengamatan, pada Sabtu (28/2020), secara visual Gunung Semeru terlihat jelas, kabut 0-II hingga kabut 0-III.
Sedangkan, masih dia katakan, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 m di atas puncak kawah. Saat itu terjadi satu kali gerimis sedang dan letusan teramati 3 kali dengan ketinggian asap kl 100 m berwarna asap putih tebal condong ke arah barat daya. Guguran dan lava pijar teramati 13 kali dengan jarak luncur kl 500-1000 m dari ujung lidah lava ke arah besuk kobokan yaitu ujung lidah lava kl 500 m dari puncak.
“Untuk itu, pihaknya tidak merekomendasikan bagi masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 kilometer (km) dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Jonggring Saloko Gunung Semeru,” pintah Mukdas. [cyn]

Tags: