Guru Bahasa Inggris SMK se Sidoarjo Didiklat Menyusun Soal USPBK

Guru Bhs Inggris SMK Antartika 2 Buduran, Ita Indra Carolyna sedang melakukan presentasi. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Seluruh guru Bahasa Inggris SMK se Kabupaten Sidoarjo yang tergabung dalam MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Inggris SMK Negeri dan Swasta Sidoarjo, diberi pelatihan untuk menyusun soal USPBK (Ujian Satuan Pendidikan Berbasis Komputer) 2021.
Menurut Ketua MGMP Bahasa Inggris SMK Negeri dan Swasta se Sidoarjo, Dra Rahma N Fachiroh MPd, workshop penyusunan soal – soal ini nantinya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Selain itu juga untuk meningkatkan keterampilan para guru dalam hal pembelajaran berbasis IT.
“Harapan kami para guru tidak ketinggalan dalam mengajar, tetap menarik dan semakin menarik pembalajarannya. Sehingga mereka bisa semakin profesinal dan percaya diri,” harap Bu Rahma–sapaan akrabnya, pada Rabu (24/2) kemarin.
Bu Rahma menjelaskan, narasumber yang mumpuni di bidangnya. Diantaranya para Pengawas Cabdin Sidoarjo, Abdul Kholis SPd MPd dan Syaifuddin Jupri SPd MPd, serta Kepala SMKN 2 Buduran, Dra Mariya Ernawati MM selaku tuan rumah, juga peraih Juara Nasional Kepala SMK Dedikatif, Inovatif dan Inspiratif Kemendikbud 2020. Materinya tentang pengembangan karakter, sosialisasi USP dan penyusunan soal dalam form MP4 dengan program Jet Audio.
Mariya Ernawati yang juga sebagai Pembina MGMP Bahasa Inggris SMK Negeri dan Swasta Sidoarjo menjelaskan, kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi dan ketrampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan membuat evaluasi pembelajaran. Juga untuk mempersiapkan guru dalam menghadapi ujian sekolah.
“Terpenting untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam menyusun soal yang berbasis IT, mereka juga harus bisa mengembangkan karakter profil pelajar Pancasila,” tutur Bu Maria–sapaan sehari-harinya.
Salah satu narasumber, Abdul Kholis menjelaskan, kalau materi yang diberikan sesuai dengan SE Kemendikbud Nomer 1 tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional, maka untuk kelulusan itu bisa ditentukan tiga hal, yakni adanya Portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap atau perilaku dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, baik penghargaan dan hasil perlombaan. Kedua penugasan dan yang ketiga adalah ujian satuan pendidikan.
“Saat ujian sekolah tanpa ada intervensi dari instansi manapun. Sekolah mempunyai otonomi bisa menyusun soal dan melaksanakan ujian sekolah sendiri. Sehingga Tim MGMP ini menginginkan guru bahasa Inggris mempunyai kompetensi dalam penyusunan soal – soal. USPBK ini harus berkualitas sebab soalnya selevel HOTS (Higher Order Thinking Skill), dan hasilnya kelulusan siswa nanti juga bisa berkualitas. Soal yang akan diujikan ada keberagaman, ada prosentasenya, misalnya soal yang sulit 30%, yang mudah 30% dan soal sedang 405. Sehingga bisa membawa siswa berkompeten setelah lulus,” pungkas Abdul Kholis. [ach]

Tags: