Guru Berkualitas, Siswa Cerdas

Oleh :
Al-Mahfud
Peminat topik pendidikan, bergiat di Paradigma Institute.
Menulis artikel, esai, dan ulasan buku di berbagai media,
Perlu terobosan untuk mengatasi problem di dunia pendidikan yang begitu kompleks saat ini. Kita butuh strategi baru dan inovasi agar masalah tersebut bisa terurai secara komprehensif. Salah satunya dengan mengedepankan semangat kolaborasi atau gotong royong antarelemen masyarakat. Inilah yang terlihat dari langkah-langkah yang diambil Kemendikbud saat ini.
Semangat “Merdeka Belajar” yang mengedepankan kolaborasi dan inovasi terus diwujudkan lewat berbagai paket kebijakan.Yang terbaru, Kemendikbud mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar Episode 4 bertajuk “Organisasi Penggerak”. Di kebijakan ini, Kemendikbud mengajak seluruh organisasi kemasyarakatan di bidang pendidikan untuk bergerak nyata memajukan pendidikan di Indonesia.
Organisasi Penggerak adalah program di mana Kemendikbud memberikan dukungan bagi organisasi-organisasi kemasyarakatan bidang pendidikan maupun relawan yang telah terbukti mampu menyelenggarakan praktik pelatihan peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah. Pemerintah telah menganggarkan dana sekitar Rp 595 miliar per tahun untuk program Organisasi Penggerak tersebut. Dana tersebut akan dikucurkan untuk sekitar 300 organisasi masyarakat terpilih sebagai pendanaan dalam menjalankan program-program mereka (Kompas.com, 11/03/2020).
Gajah, Macan, dan Kijang
Kemendikbud telah menetapkan tiga tipe program dalam Organisasi Penggerak. Setiap kategori memiliki jumlah sasaran dan besar dukungan berbeda, sesuai indikator rekam jejak tertentu yang akan menjadi pengukur setiap organisasi yang berpartisipasi dalam program ini. Tiga kategori tersebut adalah Kateori Gajah, Macan, dan Kijang.
Rinciannya, organisasi dalam “Kategori Gajah” akan mendapatkan dukungan dana maksimal 20 miliar/tahun/program dengan sasaran lebih dari 100 PAUD/SD/SMP. Organisasi penggerak yang bisa masuk di kategori ini harus menunjukkan rekam jejak kuat, meliputi: memiliki bukti empiris dampak program terhadap hasil belajar siswa; bukti empiris dampak program terhadap peningkatan motivasi, pengetahuan dan praktek mengajar guru serta kepala sekolah; dan berpengalaman merancang dan implementasi program dengan baik.
“Kategori Macan” mendapat dukungan dana maksimal 5 miliar/tahun/program dengan sasaran 21 sampai 100 PAUD/SD/SMP. Syaratnya, menunjukkan rekam jejak bukti empiris dampak program terhadap peningkatan motivasi, pengetahuan dan praktik mengajar guru dan kepala sekolah; dan berpengalaman merancang dan implementasi program dengan baik. Adapun, “Kategori Kijang” mendapat dukungan dana maksimal 1 miliar/tahun/program dengan sasaran 5 sampai 20 PAUD/SD/SMP. Syaratnya, Organisasi Penggerak harus mampu menunjukkan rekam jejak telah berpengalaman merancang dan implementasi program dengan baik.
Jika dicermati dari setiap poin persyarakat tersebut, program Organisasi Penggerak memang berusaha menyaring organisasi-organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki rekam jejak meyakinkan terkait program peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah. Semakin baik praktiknya dan terbukti semakin besar dampaknya bagi siswa, maka sekolah sasaran semakin banyak dan dana yang diberikan semakin besar.
Sebagaimana dijelaskan dalam siaran Pers BKH Kemendikbud Nomor: 43/Sipres/III/A6/2020, organisasi yang terpilih akan menyelenggarakan program rintisan peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah di bidang literasi dan numerasi selama dua tahun ajaran, yaitu tahun 2020 hingga 2022 pada jenjang PAUD, SD, SMP, hingga satuan pendidikan pada jenis pendidikan khusus/luar biasa. Di periode 2020-2022, Organisasi Penggerak ditargetkan mampu meningkatkan kompetensi 50.000 guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan di 5.000 PAUD, SD dan SMP.
Organisasi Penggerak dan para relawan berperan sebagai pendorong peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah, bukan sebagai pengganti. Plt. Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ade Erlangga menjelaskan, Organisasi Penggerak harus memiliki program meningkatkan kualitas guru dalam berbagai aspek. “Tingkat literasi, numerasi, karakter yang baik akan membuat guru mampu menjadi pengajar dan pengamat sesuai dengan tingkat perkembangan anak,” kata Ade (Kompas.com, 11/03/2020). Artinya, Organisasi Penggerak tidak menggantikan peran guru, namun sebagai kasalitator lahirnya guru-guru dan kepala sekolah bermutu.
Ketika ribuan guru dan kepala sekolah berkualitas lahir, diharapkan ada perubahan signifikan bagi proses pendidikan di sekolah-sekolah. Selama ini, proses pembelajaran masih dibelenggu berbagai persoalan. Mulai metode pembelajaran yang monoton, kurang menarik minat siswa, hingga belum mampu mengakomodir keanekaragaman kecerdasan siswa. Persoalan-persoalan ini diharapkan bisa mulai diperbaiki lewat adanya guru dan kepala sekolah yang berkualitas hasil Organisasi Penggerak tersebut.
Sekolah Penggerak
Para guru dan kepala sekolah hasil dari program pelatihan terbaik dalam Organisasi Penggerak, diharapkan mampu mendorong terwujudnya “Sekolah Penggerak” di insatansi masing-masing. Sekolah-Sekolah Penggerak ini nantinya diharapkan juga akan bisa menularkan praktik baiknya kepada sekolah-sekolah lain, agar praktik pembelajaran atau pendidikan yang berkualitas bisa didapatkan siswa secara luas.
Siaran Pers BKH Kemendikbud Nomor: 43/Sipres/III/A6/2020 menyebutkan, Sekolah Penggerak idealnya memiliki empat komponen. Pertama, Kepala Sekolah memahami proses pembelajaran siswa dan mampu mengembangkan kemampuan guru dalam mengajar. Kedua, Guru berpihak kepada anak dan mengajar sesuai tahap perkembangan siswa. Ketiga, Siswa menjadi senang belajar, berakhlak mulia, kritis, kreatif, dan kolaboratif (gotong royong). Keempat, terwujudnya Komunitas Penggerak yang terdiri dari orang tua, tokoh, serta organisasi kemasyarakatan yang diharapkan dapat menyokong sekolah meningkatkan kualitas belajar siswa.
Muara dari program Organisasi Penggerak ini adalah terciptanya proses dan hasil belajar siswa yang berkualitas. Organisasi masyarakat bidang pendidikan dengan praktik terbaik dilibatkan dalam Organisasi Penggerak untuk meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah, kemudian guru dan kepala sekolah tersebut didorong membangun Sekolah Penggerak, dan Sekolah-sekolah Penggerak didorong untuk menggerakkan sekolah-sekolah lain mewujudkan proses pembelajaran yang bermutu. Artinya, program ini akan bisa berdampak berkesinambungan dalam membangun pendidikan di Indonesia.
Organisasi masyarakat dan relawan yang selama ini peduli dunia pendidikan di Tanah Air menyambut positif program Organisasi Penggerak ini. Terbukti, baru seminggu dibuka, dikabarkan sudah ada ribuan organisasi dan relawan uang sudah mendaftar program ini. Kita berharap, program ini berjalan efisien, efektif, dan optimal sehingga lahir para guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan yang berkompeten dan berkualitas, demi majunya pendidikan di Indonesia.
————– *** —————

Rate this article!
Guru Berkualitas, Siswa Cerdas,4.50 / 5 ( 2votes )
Tags: