Guru Besar Unej dan Budayawan Ayu Sutarto Berpulang

Wakil Bupati Jember KH Muqid Arief (berseragam) saat memberikan doa sebelum pemakaman Ayu Sutarto di rumah duka, Selasa (1/3).

Wakil Bupati Jember KH Muqid Arief (berseragam) saat memberikan doa sebelum pemakaman Ayu Sutarto di rumah duka, Selasa (1/3).

Jember, Bhirawa.
Keluarga besar Universitas Jember kehilangan putera terbaiknya. Guru Besar Fakultas Sastra sekaligus budayawan, Prof DrĀ  Sutarto atau yang lebih akrab dipanggil Pak Ayu Sutarto berpulang ke haribaan-Nya, Selasa (1/3) pagi. Dia meninggal setelah sekian lama berjuang melawan sakitnya. Almarhum dimakamkanĀ  di komplek pemakaman keluarga sore hari, setelah mendapatkan penghormatan dan disalatkan di masjid Al Hikmah Kampus Tegalboto.
Guru besar kelahiran Pacitan 21 September 1949 ini dikenal sebagai ilmuwan sekaligus budayawan yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan seni dan tradisi. Buktinya banyak sudah karya ilmiahnya berupa tulisan dan buku yang mengupas seni dan tradisi Indonesia. Sebut saja misalnya buku Kamus Budaya dan Religi Tengger, Kamus Budaya dan Religi Using, Mulut Bersambut: Sastra Lisan dan Folklor Lisan Sebagai Instrumen Politik Pada Era Soekarno dan Soeharto, dan karya-karya lainnya. Selain memiliki perhatian besar terhadap seni dan tradisi, ayah empat anak ini juga penulis yang aktif menuangkan pikirannya di media cetak nasional Indonesia, baik sebagai kolumnis maupun penulis cerpen dan novel.
Tidak berhenti di tataran wacana belaka, Pak Ayu Sutarto yang juga akrab dengan wartawan ini memiliki kepedulian yang besar terhadap pengembangan daya kreativitas anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Rumah pribadinya yang ada di Jalan Sumatera disulap sebagai lahan bermain bagi anak-anak dan perpustakaan. Kiprahnya membina anak-anak ini diwadahi melalui Yayasan Untukmu Si Kecil. Rumah belajar ini didirikan sebagai salah satu cara memberikan pendidikan karakter kepada anak-anak. Salah satu caranya dengan mengenalkan berbagai permainan tradisional yang mampu membangun kerukunan dan menanamkan ke-Indonesiaan kepada anak-anak.
Rektor Universitas Jember Moh Hasan bersama keluarga besar Universitas Jember melepas kepergian salah seorang putera terbaiknya. Dalam pidato pelepasannya, Rektor memuji almarhum sebagai guru bagi banyak pendidik di Universitas Jember serta ilmuwan cum budayawan yang gigih berkarya. “Tidak hanya Universitas Jember yang kehilangan beliau, tapi Jember, Jawa Timur, Indonesia bahkan ASEAN. Oleh karena itu, mari kita lanjutkan perjuangan beliau,” kata Rektor Unej Moch Hasan
Bukti bahwa Pak Ayu Sutarto bukan hanya milik Universitas Jember adalah kehadiran Wakil Bupati Jember KH Drs Muqit Arief. Bahkan Wakil Bupati memimpin doa selepas salat jenazah. [efi]

Tags: