Guru Besar Universitas Brawijaya Tekankan Soal Fleksibilitas Guru

Guru Besar dari Universitas Brawijaya Malang, Prof Dr Ir Qomaritus Sholikhah memberikan pengarahan khusus bagi para guru PGRI di Kab Lamongan. [alimun hakim]

Lamongan, Bhirawa
Kurikulum Merdeka Belajar dengan tujuan mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif di era digital menjadi tantangan para guru saat ini. Maka Guru Besar Universitas Brawijaya Malang, Prof Dr Ir Qomaritus Sholikhah memberikan tips atau pengarahan khusus bagi para guru PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) di Kab Lamongan.
Menurut Prof Qomaritus, posisi yang harus diambil guru di tengah canggihnya teknologi yang saat ini berkembang begitu cepat dan langsung bisa diakses siswanya, membuat peran para guru kini juga dituntut mampu fleksibel dengan menjadi fasilitator.
“Kita sebagai seorang guru harus fleksibel, murid kita itu hidup dizaman serba canggih. Mereka mampu melakukan dan belajar apapun dari teknologi,” ujar Profesor berdarah Lamongan ini, Selasa (22/11) kemarin.
Fleksibilitas dalam pandangan Qomariyatus, bagaimana guru juga mampu menjadi fasilitator ditengahnya. Dengan peran sebagai fasilitator, nanti efeknya mampu menyeimbangkan antara memupuk akademik dan attitude para siswa. Memasuki usia ke 77, PGRI di Lamongan harus memantapkan profesionalitasnya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dalam menghadapi dan beradaptasi dengan era digital.
Hal senada juga diungkapkan, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi memberikan pesan kepada para guru, bahwa integritas seorang guru sebagai sumber daya manusia yang memberikan bekal pendidikan kepada generasi bangsa agar terus dijaga,sehingga mampu unggul dan berdaya saing.
“Pada HUT PGRI 77 yang jatuh pada 25 November esok yang juga bertepatan dengan Hari Guru Nasional 2022 harus kita cetak profesionalitas, dan memantapkan integritas seorang guru saat menghadapi kemajuan era digita yang juga merambah dunia pendidikan,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes dalam Seminar Pendidikan Nasional dalam rangka HUT PGRI ke 77.
Konsen pendidikan di tengah era kemajuan digital dijadikan sebagai cakrawala baru sehingga akan melahirkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing. Karena dengan SDM unggul dan berdaya saing diyakini dapat menaklukkan apa yang dicita-citakan daerah.
“Lamongan benar – benar menyiapkan masa depannya dengan mencetak SDM unggul dan berdaya siang, itu sesuai dengan misi kedua kami. Jika kita memiliki SDM yang unggul pasti akan mudah memecahkan masalah, menemukan solusi, melahirkan ide baru sehingga mencapai apa yang kita cita – citakan,” kata Pak Yes dihadapan 446 peserta yang berasal dari guru PAUD, SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat, dosen Universitas di Kabupaten Lamongan.
Pak Yes menerangkan, SDM unggul diperoleh dari kemajuan sektor pendidikan dan kesehatan. Lamongan menghadirkan program prioritas dibidang pendidikan yakni pendidikan berkualitas dan gratis (Perintis) yang memberikan beasiswa pendidikan kepada 7.230 di tingkat sekolah, tingkat sarjana, hingga tingkat magister. Sedangkan untuk PGRI Lamongan sendiri, kini telah membentuk kelas digital di setiap Kecamatan.
“Kelas digital itu akan diisi dengan sharing atau hearing implementasi sistem digital untuk pembelajaran. Selain itu PGRI Lamongan juga mengelola kanal Youtube berisikan video – video metode pembelajaran yang dapat mudah diakses semua kalangan,” tandas Pak Yes. [aha.yit.fen]

Tags: