Guru BK Berperan Cegah Kriminalitas Pelajar

Kabid Sertifikasi Kompetensi Pengajaran dan Evaluasi H Mochamad Suluh, bersama Sekretaris Baperwil Pamekasan H Muhyi dan Dr Umi Dayati saat membuka Diklat Bimbingan Konseling Pengembangan dan Sertifikasi Kompetensi ASN Badiklat Jatim 2017
di Baperwil Pamekasan, Kamis (24/8). dok badiklat jatim

Surabaya, Bhirawa
Banyaknya pelajar terjerat kasus kriminal dan narkoba menjadi perhatian serius bagi Pemkab Pamekasan. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menghindarkan para pelajar terjerembab dalam dunia kejahatan maupun narkoba. Untuk mencegah kenakalan pelajar diperlukan tenaga guru bimbingan konseling (BK) untuk mencegah pelajar berbuat kriminal.
Sekretaris Badan Perwakilah Wilayah (Baperwil) Pamekasan H Muhyi Ssos MSi mengatakan pengguna narkoba di Pamekasan cukup tinggi, lebih mengkhawatirkan banyak pelajar yang mengkonsumsi barang haram itu. “Selain narkoba kami juga mewaspadai keberadaan gank motor,” kata Muhyi saat memberikan sambutan pada acara Diklat Bimbingan Konseling Pengembangan  dan Sertifikasi Kompetensi ASN Badiklat Jatim 2017di Baperwil Pamekasan, Kamis (24/8).
Itulah mengapa Muhyi mengaku bangga dengan beberapa desa di Pamekasan yang sudah berani mengikrarkan kampung bebas narkoba. Sebab upaya ini juga sebagai upaya pencegahan dan melawan para bandar narkoba.
Selain itu Muhyi juga berharap peran guru BK untuk memberikan perhatian kepada para siswanya agar tidak bertindak melawan hukum. “Saya rasa peran guru BK sangat penting untuk menjauhkan para pelajar dari tindak kriminal dan penggunaan narkoba,” kata Muhyi.
Sementara itu, Kepala Badiklat Jatim, Dr A Mudjib Afan yang disampaikan oleh Kabid Sertifikasi Kompetensi Pengajaran dan Evaluasi H Mochamad Suluh, SH MSi menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru BK.
Selain itu guru BK perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan dalam kepekaan dan empati. “Tugas guru BK cukup berat, sehingga mereka berlu dibekali pengetahuan untuk bisa menjalankan tugasnya,” kata Suluh.
Lebih lanjut Suluh menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep dengan mengirim delapan guru BK.
Untuk menambah pengetahuan peserta, Badiklat menghadirkan Koordinator Program Studi (Kaprodi) dan dosen pasca sarjana Universitas Negeri Malang Dr Umi Dayati, MPd. [wwn]

Tags: