Guru dan Agen Inspirator

Nurcholissiyah, S Pd.Oleh :
Nurcholissiyah, S Pd.
Guru SMP Negeri 3 Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur.

Tanggal 25 November kemarin, korp Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) merayakan HUTnya yang ke-69. Secara bersamaan, kemarin juga sekaligus diperingati sebagai hari Guru yang ke-21.
Dalam momentum Hari Guru inilah, relevan kiranya untuk menakar kembali bagaimana peran guru dalam ikut serta meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Mengutip ungkapan Menteri Pendidikan sekolah Dasar dan Menengah Anis Bawesdan bahwa guru harus memiliki kemampuan membidik sasaran dengan tepat. Tentunya membidikkan kompetensi-kompetensi  kepada peserta didiknya dengan mahir.
Maka ketika membidik dibutuhkan skill. Dengan skill yang terasah serta kemampuan intelegensi yang cukup maka sudah dapat dipastikan guru akan piawai dalam membidik pengetahuan dan ketrampilan itu terhadap peserta didiknya.
Sosok Guru Inspiratif
Sosok guru memiliki peran yang signifikan . Signifikan dalam mengubah pola pikir, tindak tanduk serta karakter anak didiknya. Lebih dari itu, ketika guru benar-benar concern dengan bidang yang digelutinya, mencintai pekerjaan mulianya, dan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran. Sudah barang tentu kehadiarannya akan senantiasa dinantikan oleh peserta didiknya. Ketika guru senantiasa dirindukan kehadirannya oleh anak didiknya di kelas, maka ini menyiratkan  bahwa guru sudah mampu menjadi idola bagi mereka. Menjadi idola saja tidaklah cukup, akan tetapi guru harus harus mampu menginspirasi dalam kehidupan peserta didiknya pula. Lalu seperti apakah sosok guru yang menginspirasi itu?
Guru harus mampu menjadi inspirator. Inspirator dengan artian bahwa seorang guru harus menjadi inspirasi semangat belajar bagi anak didiknya, teman sejawatnya, dan keluarga serta lingkungannya. Bukan hanya itu saja, pengertian menjadi inspirator  guru juga harus mampu menginpirasi berbagai hal bagi semuanya, menginpirasi dalam berucap, bersikap, dan bertindak. Seorang guru tidak bisa perbuat semaunya. Segala apa yang dilakukannya harus penuh  pemikiran.
Contoh guru harus menjadi inspirasi dalam bertutur kata. Apapun tutur kata  guru akan terekam di memori anak didiknya.  Tutur kata guru menggambarkan dan mengimplementasikan hati dan pikirannya. Ada kalanya kata-kata guru akan selalu diturut oleh anak didik dibanding dengan tutur kata orang di sekelilingnya, begitulah pengaruh guru. Kadang kalanya juga ucapan guru menjadi motivasi anak didiknya, membentuk pola pikirnya, bahkan menjadi prinsip yang senantiasa dipegang dan harus dijalankannya, meskipun  anak  didik tersebut berada dalam sebuah kondisi yang  lemah sekalipun. Begitu pentingnya ucapan guru, ketika berucap guru harus mampu bertutur kata sopan, santun dan bernilai .
Selain guru harus mampu menjadi inspirasi dalam bertutur kata, guru sepatutnya juga harus mampu menjadi inspirasi dalam bersikap. Sikap guru harus mampu diilhami oleh anak didiknya, tentunya sikap positif dalam dilingkup sekolah dan masyarakat. Sikap yang harus dimiliki guru antara lain: disiplin, bersahaja, beretos kerja, berintergritas, cerdas,patriotisme, religius, penyabar serta  efisien dengan waktu. Sikap-sikap tadi adalah modal  guru dalam membentuk sikap anak didiknya.  Lantas bagaimana jika sikap guru berlawanan dengan sikap yang semestinya.
Ini bisa jadi ada dilingkup pendidikan kita, karena kadang kala pilihan profesi  guru menjadi hal yang terpaksa atau penuh dengan tekanan. Karena sudah tidak ada pekerjaan lain dan orang tua menuntut si guru ini menjadi guru misalnya. Tentunya ini sangat membahayakan , karena pilihan menjadi guru harus benar -benar lahir dari hati nuraninya si guru tersebut.
Ada pepatah Arab mengatakan, ketika segala pekerjaan itu dipercayakan pada bukan ahlinya, maka tunggu kehancurannya. Tugas mendidik itu tidak mudah, guru selalu dihadapkan dengan kenakalan anak didiknya. Tak Jarang guru harus berurusan dengan kasus hukum ketika salah dalam menangani kenakalan anak didiknya. Sementara  kadangkala orangtua kurang peduli terhadap perkembangan mental anaknya.   Ini menuntut guru harus lebih berhati-hati dan berpikir dua kali dalam menanganinya .
Beban dan tanggung jawab guru  juga cukup berat akhir-akhir ini, ditengah gempuran pengaruh buruk informasi global. Yaknibudaya hedonis dan konsumeris dan gencarnya ponografi dan pornoaksi membuat guru senantiasa menjadi kambing hitam ketika sang murid tidak mampu memfilter apa dihadapinya.
Maka dibutuhkan berbagai tindakan-tindakan preventif serta regulasi yang kuat dan mengikat dilingkup sekolah dan keluarga.  Agar laju pengaruh global itu mampu dieliminir. Guru dalam tugas tidak hanya mengamati sikap anak didiknya hanya di kelas dan sekolah, akan tetapi mengamati sikap anak diluar karena seorang guru harus memiliki tanggung jawab dalam memperhatikan perkembangan sikap dan mental anak didiknya.
Guru dan Lingkungannya
Guru harus mampu menginspirasi  lingkungannya. Upaya menciptakan iklim kerja dan belajar yang kondusif di lingkungannyamenjadi hal yang tak terbantahkan lagi.  Di tengah perubahan zaman yang berlaju  setiap detiknya, guru harus mampu dan siap dengan segala bentuk pembaharuan. Penguasaan IT  menjadi hal semestinya, pembelajaran teman sejawat  harus mentradisi di lingkungannya, diskusi perbaikan pembelajaran harus selalu dimunculkan, sementara  membaca dan menulis harus menjadi kebiasaan. Dengan demikian maka profesionalisme guru akan dengan mudah terejawantah dalam sosok guru era sekarang ini.
Gambaran ideal sosok guru sekarang ini ketika berangkat mengajar dipunggungnya terdapat  tas rangsel  yang berisi laptop ,  bahan ajar, lembar kerja siswa. Di tangan kanannya memondong setumpuk  perangkat perencanaan pembelajaran sementara di tangan kirinya  menjinjing alat peraga, dibahu kirinya tergelantung tas yang berisi LCD, sementara dibahu kanannya tergelantung tas berisi kabel rol siap menuju kelas dan melaksanakan pembelajaran. Barang kali ini lelucon, tetapi juga pantas kita seriusi bahwa segala sesuatu yang dibawa  dan dekat pada sosok guru tersebut di atas,menjadi kebutuhan dan syarat guru profesional saat ini. Maka dalam kesempatan hari guru ini mari kita sebagai guru memantapkan diri kita untuk selalu berbenah dan meng- up grade pengetahuan setiap saat, agar mampu menginspirasi anak didik  kita dan lingkungan kita. Selamat Hari  Guru Yang Ke-21, dan Bravo Guru Indonesia!

                                                                                         ————————- *** —————————-

Rate this article!
Guru dan Agen Inspirator,5 / 5 ( 1votes )
Tags: