Guru di Sekolah Terpencil, Tiap Hari Pulang Pergi Mengajar Harus Naik Perahu

Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, saat melihat kondisi sekolah terpencil di wilayah timur Kab Sidoarjo. [alikus]

Sidoarjo, Bhirawa
SD Negeri 2 Sawohan Kec Buduran dan SMP Negeri satu atap Buduran, dalam masa pandemi Covid 19 ini, pembelajarannya dibuat pola Seminggu masuk dua kali.
Menurut penuturan Kepala SD Negeri Sawohan 2 Buduran yang juga Kepala SMP Negeri satu atap Buduran itu, M Mujib, selain sebagai upaya mencegah penularan Covid 19, pola pembelajaran yang diterapkan itu juga untuk meringankan beban dari para orang tua siswa.
“Sebab kalau full Daring, terkendala sulitnya jaringan internet,” jelas M Mujid, saat menerima kedatangan dari Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, bersama sejumlah Kepala OPD terkait, Selasa (20/10 ) kemarin.
Selain itu, tidak full daring, supaya bisa sedikit mengurangi beban dari orang tua siswa, yang SDM nya kurang paham akan pelajaran di sekolah. Pertimbangan lainnya, pembelajaran masuk kelas Seminggu masuk dua kali, sebab jarak tempuh antara lokasi sekolah yang berada di Dusun Kepetingan Desa Sawohan Kec Buduran dengan tempat tinggal para siswa, jauh dan sulit aksesnya.
“Sekolah SD dan SMP ini, berada dalam satu lokasi, supaya memudahkan jarak tempuh dari lulusan SD bila akan melanjutkan ke jenjang SMP,” lanjutnya.
Upaya memudahkan jarak tempuh ini, menurut Mujid, sehingga diharapkan akan bisa menekan anak yang tidak bisa sekolah di daerah terpencil yang ada di Kab Sidoarjo itu. Untuk siswa SD total jumlahnya ada 36 siswa. Sedangkan siswa SMP ada 24 anak.
“Untuk mencegah penularan Covid 19, baik siswa maupun guru wajib untuk menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak,” katanya.
Selain berdialog dengan para guru disana, terkait tantangan dan kendala selama pandemi Covid 19 ini, Pj Bupati Hudiyono, juga menyerahkan bantuan Sembako kepada para guru.
Hudiyono mengatakan para guru di sekolahan tersebut berasal dari luar desa disana. Mereka tiap hari berangkat kerja mengajar siswa, harus naik perahu yang sudah disiapkan Pemkab Sidoarjo. Di sekolahan ini masih ada guru honorernya. Sehingga akan diupayakan akan ada Perbup, supaya guru honorer di sekolahan terpencil itu bisa menerimanya. [kus]

Tags: