Guru Dinilai Masih Minim Kreativitas

Mark HeywardBanyuwangi, Bhirawa
Tenaga guru di Indonesia dinilai kurang memiliki improvisasi dan kreativitas dalam proses belajar di bangku sekolah. Umumnya guru masih menyampaikan secara rigid materi sesuai kurikulum nasional tanpa sentuhan yang menyenangkan. Akibatnya, peserta didik hanya terfokus menghafal materi ajar, pasif dan tidak komunikatif.
Karena itu, Mark Heyward, Goverment and Management Advisor USAID Prioritas, mengaku gencar menjalin kemitraan yang menyasar tingkat pendidikan dasar untuk meningkatkan mutu guru dan peserta didik. Di Banyuwangi, USAID telah menunjuk 24 sekolahan mulai SD, MI, SMP, dan MTs sebagai sekolah mitra prioritas buat peningkatan kualitas pembelajaran. “Kami memperkuat proses pembelajaran yang ada dengan berfokus pada cara belajar yang lebih aktif dan menyenangkan menyesuaikan kurikulum nasional,” kata Mark disela-sela sosialisasi di kantor bupati, Selasa (12/1).
Menurut Mark, kurikulum nasional yang diberlakukan semestinya diimbangi dengan daya kreatifitas guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk aktif meningkatkan mutu pendidikan. Proses belajar tidak lagi monoton, melainkan saling berinteraksi supaya merangsang siswa berfikir kreatif.
Pihaknya juga membantu proses pemetaan distribusi tenaga guru menyesuaikan kebutuhan setiap sekolah. Di sektor pendidikan dasar, Mark berfokus pada peningkatan SDM guru pra dan dalam jabatan di LPTK melalui progra praktik. Pembelajaran aktif di SD/MI, SMP/MTs menjadi lebih menarik, relevan dan efektik. [nan]

Rate this article!
Tags: