Guru Harus Profesional – Bermartabat

7-FOTO KAKI AWI-PGRI SAN SUI2Situbondo, Bhirawa
Ratusan pengurus PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) se-Kabupaten Situbondo, menggelar konferensi tahun 2015, Sabtu (31/1). Acara yang rutin digelar setiap lima tahunan itu mengagendakan beberapa program kegiatan dalam wadah PGRI.
Di antaranya, laporan pertanggungjawaban (LPJ) kinerja selama 5 tahun, penyusunan APBD 2015-2020 serta pemilihan pengurus baru 2015-2020. Ada tiga calon yang ikut bersaing menjadi Ketua PGRI masa bakti lima tahun mendatang, yakni Moh. Hasyim, Harnoto dan Abdul Rasyid.
Selain dihadiri Bupati Dadang Wigiarto, Rektor Unars Hadi Wiyono dan IKIP PGRI serta jajaran Muspida, acara konferensi yang berjalan hingga sore hari itu juga diikuti 17 pengurus Cabang se-Kabupaten Situbondo. Pengurus PGRI Provinsi Jawa Timur, Suparno berikut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, DR Fathor Rakhman juga ikut ambil bagian dalam acara konferensi yang dihelat di auditorium Hotel San Sui, Jalan Raya Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo itu.
Informasi yang berhasil dihimpun Bhirawa menyebutkan, sebelum proses pemilihan dilaksanakan, dua di antara tiga kandidat Ketua PGRI memilih mengundurkan diri. Tak pelak, keputusan yang sangat mendadak itu sempat mengagetkan sejumlah pendukung Harnoto dan Abdul Rasyid. Karena hanya menyisakan satu calon saja, akhirnya Moh. Hasyim dipiih secara aklamasi oleh seluruh peserta konferensi, menjadi Ketua PGRI periode 2015-2020.
Saat dikonfirmasi sebelum acara pemilihan, Hasyim mengatakan, ia siap dicalonkan untuk menduduki kembali kursi Ketua PGRi Kabupaten Situbondo untuk periode 2015-2020, asal diusulkan oleh anggota dan pengurus PGRI.
“Saya apalah artinya, dibanding sosok pengurus PGRI yang lain. Masih banyak calon Ketua lain yang lebih kapabel dan berprestasi dibanding sosok Hasyim. Jadi silahkan para anggota dan pengurus, memilih sesuai dengan hati nurani,” ujar Hasyim merendah.
Hasyim menambahkan, dirinya saat ini justeru lebih mementingkan cara meningkatkan kesejahteraan guru serta berusaha menciptakan guru di Situbondo menjadi bermartabat dan profesional. “Dua kata ini (profesional dan bermartabat) tidak dapat dipisahkan, jika menginginkan dunia pendidikan Situbondo kedepan bisa lebih maju.
Sebab tanpa bermartabat, guru yang profesional tidak akan berjalan dengan baik. Sebaliknya juga begitu, jadi ada keterkaitan yang sangat erat, diantara keduanya,” papar pria yang kini menjabat Kabid Ketenagakerjaan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo itu.
Sementara itu Pengurus PGRI Provinsi Jatim, Suparno, mengaku angkat topi atas kinerja kepengurusan PGRI Kabupaten Situbondo, dibawah komando Moh. Hasyim. Menurut Suparno, PGRI Situbondo merupakan satu diantara dua PGRI Kabupaten yang sukses menggelar konferensi di Jawa Timur, yang berjalan dengan kondusif dan aman. “Kini kita patut berbahagia, karena akan memiliki Dirjen Guru di Kemendikbud RI. Untuk itu saya minta kepada guru agar selalu menjadi pendidik yang baik, berkualitas dan linier,” tegas Suparno.
Di sisi lain pihak, Bupati Dadang Wigiarto, menilai keberadaan PGRI Kabupaten Situbondo patut dibanggakan, karena telah berhasil mengayomi para guru. Selain itu, ujar Bupati Dadang, PGRI dibawah kendali Moh Hasyim sudah banyak berperan dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran serta pengabdian di dunia pendidikan Kota Santri. “Saya berharap PGRI terus dapat meningkatkan peran sertanya bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Situbondo kedepan,” pungkas orang nomor satu dijajaran Pemkab Situbondo itu. [awi]

Keterangan Foto : Tampak dari Kiri, Moh Hasyim, Suparno, Bupati Dadang, Ketua DPRD, Kadiknas, saat acara konferensi PGRI Kabupaten Situbondo tahun 2015, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Tags: