Guru Muhammadiyah Deklrasikan Pendidikan Karakter di Surabaya

3-Ketua Majelis Dikdasemen, Ustadz Ridlwan MPd (kanan) dan Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Dr Mahsun Jayadi (dua dari kanan) menyaksikan penandatanganan Deklarasi Siap Implementasi Pendidikan Karakter di Gedung Conve.

Surabaya, Bhirawa
Sekolah Muhamadiyah mendeklarasikan kesiapannya mengimplementasikan pendidikan karakter di Surabaya. Deklarasi ini dilakukan  1.500 guru dan karyawan Muhammadiyah se Kota Surabaya di Gedung Convention Hall Surabaya, Rabu (26/7) kemarin .
Deklarasi ditandatangani Ketua PDM (Pengurus Daerah Muhammadiya) Kota Surabaya, DR Mahsun Jayadi, untuk tingkat SD/MI diwakili Yahya AM, untuk tingkat SMP diwakili Imam Safari, untuk tingkat SMA diwakili Astajab, untuk tingkat SMK diwakili Khusnul Khotimah, juga turut menandatangani Ketua Majelis Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah), Ridlwan MPd.
Menurut Ustadz Ridlwan MPd, saat ini kebanyakan anak-anak dari segi karakter atau perilaku menurun, maka Muhammadiyah sebagai lembaga pendidikan yang jumlahnya ribuan diminta supaya melaksanakan pendidikan karakter dari SD hingga SMA/SMK.
Tujuannya anak kalau yang sebelum diberikan pendidikan karakter perilakunya pada orang tua dan sesama kurang sopan, maka setelah mendapatkan pendidikan karakter akan mempunyai etika dan sopan santun serta menyayangi terhadap sesama.
Menurut Ridwan, cara pembelajaran karakter selain diberikan pada saat pembelajaran di dalam kelas juga diberikan melalui ekstrakurikuler. Seperti diberikan pada saat mengikuti ekstrakurikuler musik.
Jadi  menurutnya pembentukan karakter itu tidak selalu dengan mengaji, tetapi bisa dimasukan melalui ekstrakurikuler. “Bagaimana sih menjadi pemusik yang baik. Kalo menjadi olahragawan bagaimana sih menjadi olahragawan yang baik supaya tidak curang. Diharapkan setelah mendapatkan pendidikan karakter Jadi selain pandai juga mempunyai etika,” papar Ustadz Ridlwan yang ditemui usai penandatanganan deklarasi.
Sementara itu, sebanyak 40 guru SD/MI, SMP, SMA/SMK Muhammadiyah se Surabaya diberikan penghargaan atas pengabdian dan dedikaksinya, karena selama lebih 30 tahun pada amal usaha pendidikan.
Diantaranya, Hj Retno Juminten BA yang telah mengabdi selama 45 tahun, Hj Arlik Janiati  telah mengabdi selama 37 (keduanya pengajar SMP Muhammadiyah 5), Hj Sumarni SPd guru SD Muhammadiyah 3 telah mengabdi selama 37 tahun,  Hj Afifah telah mengabdi selama 36 tahun, Hj Puji Astutik telah mengabdi selama 33 tahun dan Hj Dewi Triana mengabdi selama 31 (ketiganya mengajar di SD Muhammadiyah 4 Pucang).
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Dr Mahsun Jayadi dalam kesempatan itu mengungkapkan, Silaturrahim dan Halal bi Halal Ini merupakan kebiasaan di setiap bulan Syawwal. Namun momentum kebersamaan seperti ini tetaplah penting diadakan. Terutama untuk membangun kekuatan dan sinergitas bersama. Baik dari unsur Pimpinan Persyarikatan, Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) maupun guru, serta karyawan Muhammadiyah se-Kota Surabaya.
Setelah libur Lebaran Idul Fitri yang cukup panjang, kata Mahsun, forum seperti ini merupakan upaya yang tepat untuk mempererat dan menjalin tali silaturrahim. Selain itu forum ini juga bisa dijadikan sebagai momentum untuk memotivasi kembali para guru dan karyawan, sebelum memulai aktivitas dan tugasnya masing-masing. Khususnya bejuang untuk membesarkan dakwah Muhammadiyah di bidang pendidikan.
”Mari secara bersama-sama, kita beristiqomah untuk memajukan dan membesarkan lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah di Kota Surabaya. Tak kalah penting yang harus juga dilakukan adalah menjaga agar lembaga pendidikan Muhammadiyah tetap berorientasi pada dakwah berkemajuan,” imbuhnya.
Silaturrahim guru dan karyawan Muhammadiyah se-Kota Surabaya ini juga dihadiri oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Ir Tamhid Masyhudi. Dalam sambutannya, Tamhid atasnama PWM Jatim mengucapkan taqobbalallohu minna waminkum.  Tamhid menambahkan, silaturrahim ini menjadi momentum yang tepat untuk menunjukkan bahwa Muhammadiyah tetap istiqomah untuk memajukan pendidikan Indonesia. Sebagai upayanya untuk mencerdasakan anak bangsa. ”Muhammadiyah telah menapaki gerakannya di bidang pendidikan yang mencerahkan dan berkemajuan,” [fen]

Tags: