Guru Produktif Pensiun, GTT Dioptimalkan

foto ilustrasi

Guru SMK Lebih Dibutuhkan, Formasi CPNS Belum Mencukupi
Dindik Jatim, Bhirawa
Perekrutan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi kesempatan baik untuk Jawa Timur dalam menambah guru produktif SMK. Hal ini karena, sebagian besar guru produktif yang dimiliki akan melewati masa pensiun. Sayangnya, berdasarkan surat pengumuman Pemerintah Provinsi Jawa Timur nomor 810/6865/ 204/2018, dari jumlah kebutuhan guru sebanyak 826, SMA mendapat porsi lebih banyak dibanding SMK, yaitu 411. Sedangkan kebutuhan guru produktif SMK sebanyak 405 dan 11 sisanya untuk Sekolah LB. Sehingga, mau tidak mau SMK akan mengandalkan Guru Tidak Tetap (GTT) dalam proses belajar mengajar.
Seperti yang diungkapkan, Kepala SMKN 12 Surabaya, Birawa Sakti Pracihara jika pihaknya membutuhkan guru produktif untuk 13 jurusan dari 15 jurusan di sekolahnya. Namun, dari formasi CPNS pihaknya hanya mendapatkan guru produktif di delapan jurusan yang masing-masing berjumlah satu guru. Diantaranya, jurusan Animasi, Desain dan Produksi Kria Kulit, Desain dan Produksi Kria Tekstil, Desain Produk Interior, Seni Karawitan, Seni Musik klasik, Seni Tari dan Seni Teather. Sedangkan empat jurusan lainnya, akan diisi GTT.
“Jumlah ini masih belum memenuhi rasio kebutuhan kami. karena tahun depan akan ada delapan guru produktif yang akan pensiun,” ungkap dia.
Misalnya, untuk jurusan Teather yang harusnya membutuhkan empat guru produktif, saat ini hanya memiliki satu guru. Animasi baru ada tiga kurang dua. Dengan tambahan kuota satu guru produktif dari CPNS, hal tersebut sedikit bisa membantu sekolahnya. “Yang tidak ada guru produktif ini akan diisi GTT. Karena kamipun ada 54 GTT” tambah Praci.
Dari 54 GTT, Praci mengaku setengahnya telah mengikuti perekrutan PNS yang dibuka untuk tahun ini. sehingga hal tersebut bisa membantu pihaknya untuk mendapatkan guru produktif.
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim, Saiful Rachman menuturkan sebelumnya pihaknya mengajukan 1000 tenaga guru untuk SMA/SMK/LB. Namun, hanya 826 tenaga guru yang mendapat persetujuan Pemerintah Provinsi. Sedangkan sisanya, akan diisi GTT. “Dari kuota yang desiadakan, GTT masih kurang, tapi bukan berarti kebutuhannya bertambah. GTT yang ada jika dikurangi 400 dari jumlah kebutuhan ini masih bisa mengajar yang lain,” ujar dia. Sehingga, lanjut Saiful, nantinya pihaknya akan melakukan pemetaan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Tidak ada pengurangan GTT.
Kendati demikian, Saiful mengaku kebutuhan guru di Jatim untuk SMA/SMK mencapai 2000 tenaga guru.
“Untuk CPNS ini kita dikasih 826 memang. Ini tahun depan kalau ada akan kita ajukan lagi. Biar mereka bisa ikut PNS dan tertampung ksejahteraanya, Karena saat ini tidak bisa dipungkiri kebutuhan kita terbanyak ada di vokasi,” tandas Saiful. [ina]

Tags: