Guru SMAN 1 Sidoarjo Dilatih Bikin ‘Rumah Emas’

Suasana pelatihan yang memanfaatkan WFO 25 persen, para guru terlihat sangat antusias. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Upaya menjaga kedekatan emosional siswa dan guru, dengan target untuk menghasilkan inovasi dan strategi baru dalam pembelajaran Daring (Dalam jaringan) atau online. Guru SMAN 1 Sidoarjo (Smanisda) dilatih ilmu pemutahiran pembelajaran Daring berbasis mata pelajaran serumpun dan sejenjang.
Kegiatan yang melibatkan semua guru serumpun sesuai jadwal WFO (Work From Office) sebanyak 25% ini, bertemakan ‘Rumah Emas’ (Ruang Pemahaman dan Pendalaman Materi Siswa Smanisda) dilaksanakan tanggal 12 hingga 25 Januari 2021. Dibuka Kepala SMAN 1 Sidoarjo, Eko Redjo Sunariyanto, dengan pemateri, Ari Tulus SKom sebagai Instruktur IT.
Menurut Eko Rejo, meskipun kegiatan sekolah juga dibatasi dengan PPKM, hanya 25% WFO dan 75% WFH. Kegiatan pembelajaran Daring tetap diupayakan tampil makin menarik. Guru-gurunya juga tetap berkarya melahirkan inovasi baru dalam pembelajaran Daring.
“Begitu juga para siswa saya harapkan tetap mendapatkan layanan pembelajaran yang berkualitas, makin imajinatif dan inspiratif,” harap Eko Redjo, (14/1) kemarin.
Upaya ini dibungkus dalam kegiatan pelatihan, dimanfaatkan untuk pematangan persiapan pembelajaran. Salah satu kegiatannya difokuskan pembuatan video pembelajaran dalam varian yang lebih banyak, serta dengan konten lokal yang lebih kuat. Ini dalam rangka melayani beragamnya gaya belajar siswa.
“Upaya lain, diantaranya memaksimalkan kombinasi fungsi dan peran laboratorium maya yang sejatinya itu sudah banyak di internet, tetapi materi tetap diseleksi ketat sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat,” katanya.
Eko menjelaskan, yang disajikan video instan yang diunduh dari internet, kesan yang diterima siswa bisa tidak maksimal, bila itu disampaikan oleh guru meskipun secara Daring. Jadi, upaya menjaga kedekatan emosional guru dan siswa tetap terjaga. Selain itu, siswa dapat menikmati konten video pembelajaran berulang – ulang untuk mendapatkan pemahaman yang maksimal. Bila ada kekurangjelasan, siswa memiliki keleluasaan waktu dan dapat berkomunikasi dengan guru masing – masing kapan saja dan dimana saja.
“Program ‘Rumah Emas’ ini setiap guru mendapatkan kesempatan mengeksplorasi kompetensi yang bertujuan akhir memaksimalkan layanan pembelajaran siswa agar makin bermakna. Pemutakhiran ini memberikan kesempatan siswa untuk bisa bertanya lebih leluasa, mendapatkan penjelasan lebih lengkap, memperoleh visualisasi lebih konkret, setelah siswa mendapatkan kuliah umum tentang KD tertentu sebagai gambaran besarnya,” tandas Eko. [ach]

Tags: