Guru SMK Antartika 2 Dilatih Pembuatan Teaching Aids

Para guru dari ketiga SMK sedang melakukan praktek pembuatan Teaching Aids-Trainer Prosesor Z 80. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Peningkatan kualitas belajar dan mengajar di SMK Antartika 2 Buduran Sidoarjo terus dilakukan. Kali ini bekerjasama dengan BBPPMPV-BOE (Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi-Bidang Otomotif dan Elektronika) Malang, mengadakan Diklat Pembuatan Teaching Aids-Trainer Mikroprosesor Z 80.
Trainer Mikroprosesor Z 18 yang merupakan sebuah pembelajaran dengan menggunakan peraga, sehingga akan lebih mudah dipahami para siswa. Selain SMK Antartika 2 Buduran Sidoarjo yang melakukan Diklat, juga diikuti pula dari SMK Negeri 1 Jabon dan SMK YPM 8 Sarirogo Sidoarjo, dan pelaksanaannya dilakukan mulai tanggal 23 hingga 28 Nopember 2020 di ruang pertemuan SMK Antartika 2 Buduran, Sidoarjo.
Salah satu narasumber dari BBPPMPV-BOE Malang, Achmad Rofiq mengatakan, Diklat Pembuatan Teaching Aids dengan Trainer Mikroprosesor Z-80 itu merupakan suatu alat peraga yang digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Bentuknya masih utuh atau gelondongan, sehingga perlu adanya penambahan model pembelajaran yang lain.
“Tujuannya memudah siswa untuk belajar pemprograman itu sendiri, dan ada bentuk nyata yang terlihat dalam pembelajaran itu,” jelas Achmad Rofiq, ditemui disela – sela memberi pelatihan, pada Selasa (24/11) kemarin.
Model pelatihannya memang dilakukan mulai dari dasar, merakit hardware dan software nya seperti apa. Sehingga out put yang diharapkan betul – betul sangat maksimal. Bapak dan Ibu Guru yang ikut Diklat ini, nantinya juga harus melakukan presentasi terlebih dahulu.
“Diklat Pembuatan Teaching Aids BBPPMPV BOE ini tidak hanya menghasilkan Pendidikan, Pelatihan dan sertifikat. Namun mendorong SMK menghasilkan SDM yang handal, memiliki soft skill, hard skill, dan berintegritas,” tegas Achmad Rofiq yang juga sebagai Widyaiswara BBPPMPV-BOE Malang.
Sementara itu, Kepala SMK Antartika 2 Buduran Sidoarjo, Retno Listyorini berharap, para guru elektronika usai mengikuti Diklat ini mereka bisa menguasai ilmunya secara teori dan menguasai secara praktek, alat untuk pembelajaran ke siswanya. ”Khususnya di alat Trainer Mikroprosesor Z 80, karena perkembangan dunia industri yang sangat pesat sekali, dalam pelatihannya bisa benar – benar diserap dengan baik. Sehingga saat diimplementasikan kepada siswa, hasilnya juga baik pula,” harapnya.
Kalau model pembelajaran seperti ini cocoknya di jurusan Tehnik Mekatronika, karena elektronya dapat dan PLC (Programming Logic Control) nya juga dapat. ”Program ini pertama kalinya kami melakukan kerjasama dengan BBPPMPV-BOE Malang, dan akan kami terapkan di Jurusan Tehnik Mekatronika. Karena jurusan ini yang siap kerja, walaupun ditempuh dengan waktu empat tahun atau sampai kelas IV ternyata peminatnya terus meningkat,” tandas Bu Retno sapaan akrabnya. [ach]

Tags: