Guru SMKN 1 Suboh Situbondo Raih Juara III Lomba GCC Jawa Timur

Muhammad Nurul Wathon, guru SMKN 1 Suboh Situbondo saat merubah kotoran hewan menjadi pakan ternak udang di tempat prakteknya. (sawawi/bhirawa)

Situbondo, Bhirawa
Kiprah Muhammad Nurul Wathon, seorang guru jurusan Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut di SMKN 1 Suboh Situbondo dalam memajukan sekolah patut ditiru. Ini setelah Wathon, panggilan akrabnya, berhasil meraih juara III dalam lomba Budidaya Lintas Usaha versi GCC Pemprov Jatim baru baru ini. Penghargaan sejatinya diserahkan pada Senin (12/10) kemarin di gedung Grahadi Surabaya oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Menurut Wathon, lembaganya tempat ia bekerja di SMKN 1 Suboh memberikan yang luas untuk berkarya. Dengan peluang besar itu, aku Wathon, ia membuat sebuah karya inovasi bernama Kotoran Hewan (Kohe) sebagai Pakan Ternak Udang. Wathon memaparkan, Kohe merupakan sebuah karya sederhana untuk menggerakkan masyarakat peternak Situbondo agar dapat memanfaatkan kotoran hewan (sapi) dirubah menjadi sesuatu produk yang menghasilkan dan memberi nilai tambah bagi warga. “Ya jelas akan menambah pendapatan bagi setiap keluarga. Tentunya harus yang ditopang dari penjualan biomassa cacing lumbricus rubellus dan pupuk organic kascing (bekas media hidup cacing) ini,” jelas Wathon.

Dalam pandangan Wathon, Situbondo memiliki potensi populasi ternak sapi yang sangat besar hingga mencapai 165.539 ekor pada tahun 2019. Angka ini, sebutnya, mengacu pada data BPS Kabupaten Situbondo pada tahun 2019 yang lalu. Artinya, lanjut Wathon, setiap hari kini tersedia ruang kotoran hewan yang melimpah untuk disuplai sebagai kebutuhan pakan ternak cacing. Selain itu, lanjut Wathon, Situbondo juga mempuyai potensi perikanan budidaya laut, air payau dan tawar yang luar biasa. “Saat ini ada sekitar 125 hatchery skala rumah tangga dan perusahaan besar pembenihan udang atau ikan kerapu. Ini merupakan pasar potensial untuk penyerapan pakan larva udang atau ikan,” jelas Wathon.

Dari karya tersebut, lanjut Wathon, tim penilai GCC Pemprov Jatim menilai ‘inovasi kohe sebagai bahan pakan ternak udang memiliki keunikan dan kelebihan dibanding karya inovatif yang lain. Tak hanya itu, dalam karya Wathon tersebut juga tersedia bahan baku utama dengan menggerakkan secara massal potensi SDM dan SDA masyarakat peternak Situbondo, sehingga efek domino yang diharapkan dapat menambah penghasilan keluarga peternak Situbondo. “Termasuk memiliki efek sosial bagi kesehatan di lingkungan kandang warga,” jelas Wathon.

Wathon kembali menegaskan, adanya bahan baku yang fresh serta segar yang langsung diambil dari hasil panen peternak cacing akan menjadikan hasil varian produk lebih berkualitas. Langkah selanjutnya, ujar Wathon, kegiatan proses produksi dari hulu hingga ke hilir sebagai budidaya larva udang atau ikan kerapu sangat sesuai dengan kegiatan praktek pembelajaran di jurusan Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut (APAPL) SMKN 1 Suboh Situbondo. “Kondisi ini saling membantu dan melengkapi,” pungkas Wathon.

Sementara itu Kepala SMKN 1 Suboh Situbondo Asim SPd menimpali, sebagai atas Muhammad Nurul Wathon ia ikut bangga karena berhasil menorehkan prestasi fenomenal dalam ajang lomba GCC Pemprov Jatim. Kata Asim, ia akan terus memberikan ruang yang besar bagi semua tenaga pendidik untuk mencetak prestasi. Termasuk kepada tenaga pendidik yang lain, jelas Asim, ia juga memberikan peluang yang sama untuk mengukir sebuah prestasi yang gemilang. “Juara III ajang lomba GCC Provinsi Jatim ini juga prestasi yang sangat menggembirakan. Kami bersama keluarga besar SMKN 1 Suboh ikut menyambut dengan antusias,” pungkas Asim.[awi]

Tags: