Gus Abid Berikan Keterangan Soal Teror di Ponpes Al Falah Ploso

Suasana Penjagaan Di Ponpes Al Falah Ploso

Kediri, Bhirawa
Teror terhadap tokoh agama terjadi di Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri. Seseorang yang tak dikenal memaksa bertemu pengasuh pondok. Namun teror tersebut diluruskan oleh Gus Abid, cucu pengasuh Pondok Pesantren Al Falah karena tidak sama dengan apa yang berkembang dalam media sosial.
Peristiwa ini terjadi pada Senin, 19 Februari 2018, sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, para santri tengah menjalankan salat Isya berjamaah.Tiba-tiba seorang pria berkemeja biru muda dengan celana katun gelap mendatangi pondok dan ingin memaksa ingin bertemu Kiai Zainudin Jazuli,
Karena penampilan dan gerak-geriknya mencurigakan, petugas keamanan pondok segera mengintrogasi. Para santripun curiga karena pria itu tidak bisa menjawab pertanyaan santri dan cenderung bersikap aneh. Dia juga memaksa ingin bertemu dengan pengasuh pondok meski telah diminta untuk pulang kembali lain kali. .
Dan akhirnya pria itu ditangkap dan diserahkan ke kepolisian. Namun peristiwa yang terjadi itu, oleh Gus Abid, cucu pengasuh Pondok Pesantren Al Falah diminta tidak dibesar- besar kan pasalnya teror tersebut sebenarnya tidak seperti yang disebutkan dalam Whatsapp yang beredar di masyarakat .
Dimana dalam pesan grup itu ada beberapa santri dibantu anggota Polsek Mojo mengamankan seorang pria mencurigakan.”Teror tersebut sebenarnya tidak seperti yang disebutkan dalam Whatsapp yang beredar di masyarakat kita perlu klarifikasi, bahwasanya itu tidak benar. Apalagi saya tadi sempet baca juga ada yang masalah PKI dan yang lain sebagainya itu semua saya nyatakan tidak benar,” kata Gus Abid.a
Namun dia mengakui, menerima broadcast di grup whatsapp terkait pengancaman dan teror tersebut. Dimana dalam pesan grup itu ada beberapa santri dibantu anggota Polsek Mojo mengamankan seorang pria mencurigakan.”Memang sempat ada teror ke salah satu keluarga di Pondok Pesantren Ploso, tapi sampai sekarang kita masih mendalami. Bahkan yang dibilang ada tiga tersangka dan satu tersangka sudah ketemu itu juga tidak bisa dipastikan,” terangnya
Gus Abid menambahkan, pihak pondok bersama kepolisian memang mengamankan seorang yang mencurigakan. Namun orang tersebut bukanlah yang disangkakakan. Dengan kata lain, tiga orang yang disangkakan belum ada.”Jadi tiga orang yang disangkakan memang belum ada. Ada satu orang diamankan, kini masih dalam pendalaman pihak kepolisian. Kami menyerahkan semuanya ke pihak kepolisian,” ucapnya.
Dikantor nya saat dikonfirmasi Kapolres Kota Kediri AKBP Anthon Hariadi mengatakan agar semua pihak tenang. “Kita masih lakukan penyelidikan dan pendalaman. Jadi tolong jangan mudah terpengaruh dengan berita-berita yang sudah tersebar. Insyaallah Kota Kediri masih kondusif,” ujar AKBP Anthon.
Polresta Kediri selalu berjaga. Pihak keamanan ponpes juga berjaga. Antara ponpes dan kepolisian terus berkomunikasi. Pihaknya berpesan supaya tidak terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya.
“Yang pasti memang ada yang kita amankan sekarang satu orang, tapi masih kita dalami. Masih kita bidik latar belakangnya dan sebagainya. Untuk identitas satu orang yang kita amankan, belum bisa saya sampaikan. Itu masih proses penyelidikan dan pendalaman,” tutupnya.
Sementara itu, Tak ingin terjadi sesuatu pada keamanan pesantren, . Pasca-kejadian itu, keamanan pondok langsung diperkuat. Sedikitnya 30 santri dikerahkan menjaga seluruh pintu masuk pondok dan membagi menjadi beberapa kelompok. “Perintah ini diberikan pengurus hingga situasi dianggap aman,” kata Muhtar, salah satu santri
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kediri Munasir Huda mengatakan pemeriksaan di pondok telah dilakukan bersama anggota Banser. “Saya kesini untuk melihat situasi, memang ada ancaman itu,” katanya di Ponpes Al Falah. [van]

Tags: