Gus Fawait Masuk Bursa Calon Gubernur Jatim dari Kalangan Milenial

Surabaya, Bhirawa
Kalangan milenial muda Jawa Timur yang duduk sebagai pejabat publik mulai menunjukkan kualitasnya dimata masyarakat Jawa Timur.

Buktinya, dalam survey yang baru saja dikeluarkan oleh Republic Institute, muncul sejumlah nama baru bursa tokoh millenial yang layak maju di Pilgub Jatim 2024.

Hasil survey yang dilakukan oleh The Republic Institute tentang prilaku memilih masyarakat terhadap pemilu 2024 dan respon atas program vaksinasi di Jatim memunculkan nama nama muda yang berpotensi ikut dalam pilgub Jatim mendatang.

Nama M Fawait atau yang biasa dikenal sebagai Gus Fawait cukup mengejutkan. Pasalnya, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim ini baru dua periode menjadi wakil rakyat. Sedangkan nama tokoh muda lainya adalah milenial yang sudah menjabat sebagai kepala daerah.

Dalam Survey yang dilakukan dengan melibatkan 1.225 responden yang tersebar di 38 Kota Kabupaten, pada tanggal 1-13 September 2021 posisi teratas masih Emil Dardak yang kini menjabat Wakil Gubernur Jatim.

Disusul Nur Arifin Bupati Trenggalek, Badrut Tamam Bupati Pemekasan, Thoriqul Haq, Bupati Lumajang, Gus Barra Wakil Bupati Mojokerto, Ony Anwar Bupati Ngawi, serta M. Fawaid Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim. Nama-nama tersebut dikehendaki masyarakat Jawa Timur untuk menjadi calon Gubernur Jatim di pemilu 2024 nanti.

“Ya memang dari popularitas, mereka politisi muda tersebut cukup dikenal masyarakat Jatim. Mereka dikenal karena jabatan yang melekat. Seperti Gus Fawait yang sudah dua periode menjadi Anggota DPRD Jatim padahal usianya baru di kepala tiga,” ujar Dr. Sufyanto, Direktur The Republic Institute.

Kata Sufyanto meski kalangan politisi muda banyak disebut, nama Khofifah, Mensos Tri Rismaharini serta Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Walikota Pasuruan, juga menjadi kandidat kuat dalam pilgub Jatim 2024 mendatang pilihan masyarakat Jatim.

Mantan Ketua Bawaslu Jatim ini menjelaskan untuk Khofifah masih tinggi tingkat popularitasnya. Khofifah 97,8%. Tri Risma 89,4%, Gus Ipul 87,4%, Emil Dardak 83,8%, La Nyalla 50,7%, Djarot S. Hidayat 48,6%, Bambang DH (48,2%), Sahat Simanjutak 39,6%, Kusnadi (Ketua DPRD Jatim) 23,2% serta Heru Tjahjono (Sekdaprov) 23,2%.

“Sedangkan kalangan politisi muda seperti Thoriqul Haq 32,5%, M. Nur Arifin 31,7%, Muhammad Fawait 30,4%, Badrut Tamam 27,9%, dan Ony Anwar 27,2%,” ungkapnya.

Menurut Sufyanto, tingginya suara Khofifah bisa dijelaskan karena Khofifah saat ini masih menjabat Gubernur serta gerakan kader-kader muslimat yang massif dan tetap mengingatkan ke masyarakat untuk tetap mendukung dan membantu program-program Khofifah.

Sedangkan suara yang tinggi dari Risma karena Risma adalah seorang Menteri, memiliki sifat yang tegas dan selalu

membela kaum kecil, termasuk Risma yang terus muncul di media social, terkait sikap Risma yang sering marah-marah di medsos, sebagian masyarakat menganggap itu adalah bentuk dari sikap tegas beliau melihat ketidaknormalan pada pelaksanaan bantuan sosial oleh aparat pemerintah, tetapi bukan merupakan sifat negatif dari Risma. [geh]

Tags: