Gus Hans Berikan Pelatihan Bisnis Lewat Gema Kreatif

Zahrul Azhar Asada atau yang biasa dipanggil Gus Hans ketika menjadi pembicara dalam acara workshop The Power of Branding yang di motori oleh Think Indonesia. [andre/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Gerakan Ekonomi Milenial Kreatif (Gema Kreatif) mengadakan pelatihan untuk Ibu-ibu dan kaum muda dalam berbisnis pada Rabu (12/1) malam.
Acara tersebut diadakan dalam dua sesi. Sesi pertama diadakan siang hari membahas tentang pemasaran. Sedangkan sesi kedua diadakan pada malam hari membahas tentang branding produk. Serta diikuti sekitar 20-an peserta, dari Ibu-ibu sampai milenial.
Menurut Esti Nalurani S.sos MM selaku inisiator komunitas Gema Kreatif mengatakan akan membuat beberapa titik bisnis center di wilayah Surabaya. Nantinya tempat-tempat tersebut akan menjadi wadah bagi siapapun yang ingin bergabung.
“Ada beberapa titik. Yang membuat nanti para ibu maupun milenial,” katanya. Cici panggilan akrab Esti Nalurani melanjutkan, di Gema Kreatif setiap anggota akan dilatih memasarkan produk terlebih dahulu. Nantinya produk tersebut disediakan oleh Gema Kratif.
“Jantung dari bisnis itu kan pemasaran. Jantung dari pemasaran komunikasi. Nanti teman-teman komunitas akan dilatih memasarkan produk dulu. Produknya disediakan oleh Gema Kreatif. Bila sudah merasa bisa memasarkan dan ingin memasarkan produknya sendiri kita suport. Kita bantu juga dalam pemasarannya. Yang terpenting kan itu,” pungkasnya.
Sementara itu Zahrul Azhar Asada atau yang biasa dipanggil Gus Hans selaku pembicara dalam acara tersebut mengatakan bahwa kaum milenial memiliki potensi dalam berbisnis. Apalagi hal ini didukung oleh kebiasaan milenial yang menginginkan pekerjaan yang tidak terikat.
“Apalagi perusahaan zaman sekarang sudah mulai mengurangi pekerja dari manusia. Lalu digantikan oleh robot,” ujarnya. Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Timur ini menuturkan bahwa milenial jaman sekarang masih memiliki mental proyek. Sehingga ekonomi yang dibangun tidak bisa berkelanjutan.
“Semisal proyeknya suda selesai, terus ngapain lagi? Ini kan jadinya tidak berkelanjutan,” tuturnya. Gus Hans juga melanjutkan bahwa peluang berbisnis di era sekarang cukup besar. Apalagi di Surabaya. Sebab rata-rata penduduknya sudah melek teknologi.
“Saya rasa semua sudah memegang hp yang canggih ya. Semua dialiri oleh teknologi, peluangnya cukup besar,” lanjutnya. Politisi partai Golkar ini mengatakan bahwa selain kaum milenial, target dari pelatihan ini adalah ibu-ibu. Sebab Ibu dianggap figur yang cukup berpengaruh bagi semangat kaum milenial dalam berbisnis.
“Ibu-ibu juga dilatih. Biasanya ada kendala dari orang tua milenial. Kebanyakan mereka tidak mengetahui apa yang dikerjakan para milenial. Jadi setelah tahu ini, ibu-ibu tidak lagi ragu kalau anaknya berbisnis,” imbuhnya. [dre]

Tags: