Gus Ipul – Anas Segera Tuntaskan Visi Misi

Hikmah Bafaqih (tiga dari kiri) dan Sri Untari (dua dari kanan) foto bersama Gus Ipul dan Azwar Anas usai rapat tertutup di Hotel Majapahit Surabaya.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pasangan calon gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas atau Gus Ipul-Anas, kini tengah menggodok visi, misi dan rencana aksi. Saat ini, proses pembuatan visi, misi dan rencana aksi tersebut sudah 90 persen dan ditarget selesai dalam pekan ini.
“Sekarang sudah menuntaskan 90 persen visi, misi dan rencana aksi Jatim ke depan. Gus Ipul dan saya telah membuat visi dan misi itu dan nanti akan kita elaborasi lagi. Kemungkinan besar minggu ini pembuatan visi dan misi selesai,” kata Anas, Rabu (6/12).
Menurut Anas, terdapat satu visi, lima misi dan sembilan rencana aksi yang telah dibuat Gus Ipul dan dirinya. Salah satu yang penting dalam visi dan misi itu adalah Jatim harus sejahtera, harus berkeadilan, dibangun dengan cara gotong royong dan pengembangan SDM berbasis edukasi. Tak ketinggalan juga Jatim berkahlak mulia.
“Banyak pikiran-pikiran Gus Ipul yang didefinisikan dalam visi dan misi berdasarkan pengalaman beliau selama hampir 10 tahun menjadi wakil gubernur Jatim. Diantara yang menjadi prioritas adalah soal jalur lintas selatan,” kata Anas yang kini menjabat Bupati Banyuwangi ini.
Jalur lintas selatan, lanjutnya, akan dituntaskan Gus Ipul selama menjadi gubernur nanti. Sebab konektivitas wilayah di selatan sangat urgen. “Tapi bedanya, Gus Ipul dan saya akan mengendalikan jalur lintas selatan jika sudah jadi. Karena membuka jalur lintas selatan, tapi tata ruangnya tidak dikendalikan, bisa hancur seperti jalur lintas utara. Dan kami tidak ingin seperti itu,” tuturnya.
Dalam visi, misi dan rencana aksi yang dibuat Gus Ipul dan Anas, juga bermuatan nawacita Presiden Joko Widodo. “Ada dua poin penting dalam nawacita yang kita ambil, yakni berdikari dan gotong royong,” ungkapnya.
Selain itu, Anas juga berniat mengkolaborasikan program pemerintah dengan swasta. Selama ini, pemerintah dan swasta membuat program inovasi sendiri-sendiri sehingga ongkosnya sangat mahal. Jika program itu bisa dikolaborasikan, akan lebih mudah dan murah biayanya. “Contohnya di Banyuwangi kita rangkul Gojek untuk antar obat warga kurang mampu. Ini adalah inovasi kolaborasi antara pemerintah dan swasta,” katanya.
Sementara itu, Gus Ipul mengatakan, dirinya dan Anas mempunyai rencana-rencana besar yang tentu inovatif untuk menyelesaikan masalah-masalah di Jatim. Contohnya adalah banyak program dari Banyuwangi yang bisa diterapkan seperti program ‘Smart Kampung’.
“Ini adalah contoh konkrit bagaiman kita mempercepat di desa, terutama dengan pelayanan publik dan kemiskinan. Program ‘Smart Kampung’ ini telah dilakukan di Banyuwangi dan berhasil. Dan yang lebih penting lagi, program ini sudah dilakukan bukan akan mau dilakukan,” tegas Gus Ipul. [iib]

Tags: