Gus Ipul Apresiasi Kehadiran PAS Jatim

Wakil Gubernur Jatim selaku Ketua Dewan Pembina PaS – Jatim Saifullah Yusuf saat menerima cenderamata berupa lukisan karikatur dari Ketua PAS Jatim Lusiati Fauzi pada acara pengukuhan kepengurusan PAS Jatim, Sabtu (25/2) kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf mengumpamakan seorang seniman bagaikan sebatang lilin.  Artinya mempunyai pekerjaan membuat sesuatu yang sederhana menjadi indah agar bisa diterima orang lain, menyenangkan orang lain sehingga terhibur dan terinspirasi tanpa memperhitungkan keadaan dirinya sendiri.
“Seorang seniman memberikan nilai tambah pada sesuatu disekitarnya yang sederhana menjadi indah, sehingga orang menjadi senang, terhibur dan terinspirasi. Walaupun dirinya sendiri kemungkinan dalam keadaan susah atau kekurangan,” paparnya saat memberikan sambutan pada Pengukuhan Pengurus Daerah Paguyuban Seniman Jatim (PaS – Jatim) periode 2017 – 202,  Sabtu (25/2) malam.
Untuk itulah, Wagub selaku Ketua Dewan Pembina PaS – Jatim mengapresiasi kegiatan para seniman Jatim yang berupaya untuk terus eksis didunia hiburan walaupun penuh dengan tantangan.
Menurut  Wagub yang biasa disapa Gus Ipul bahwa tantangan utama para seniman saat ini adalah kemajuan teknologi.  Seniman ditantang untuk lebih kreatif, inovatif dan apa adanya (natural) dengan cara menggunakan kemajuan teknologi. “PaS harus melakukan survey, hiburan apa dan yang bagaimana yang diminati masyarakat ditengah kemajuan teknologi,” pesannya.
Hal tersebut dikatakannya, karena dengan kemajuan teknologi, masyarakat bisa memilih berbagai macam hiburan yang bisa didapatkannya atau diakses di media sosial yang menawarkan berbagai macam konten hiburan.
“Menurut penelitian, daya baca seseorang yang dipengaruhi oleh kesibukannya, hanya selama satu menit. Artinya lead (pembuka) suatu karya tulis atau adegan harus menarik. Apabila tidak menarik, orang akan berpindah kehalaman atau channel lain,” paparnya.
Disisi lain, kemajuan teknologi dapat mempermudah para seniman mengekspresikan buah pikirannya yang secara langsung dapat diakses di media sosial. Misalkan, kalau dahulu seseorang membuat puisi, agar buah karyanya dapat dinikmati orang lain harus menunggu untuk dicetak dalam bentuk buku atau dimuat disuatu harian, tetapi saat ini dalam satu menit sudah dapat langsung dinikmati orang lain yaitu di share melalui media sosial.
Walaupun demikian Gus Ipul mengingatkan kepada para seniman agar dalam memajukan dan meramaikan dunia hiburan ditengah kemajuan teknologi, harus tetap mempertahankan nilai-nilai dasar, nilai hakiki yang fundamental, sedangkan nilai-nilai baru yang telah disaring kebaikannya tetap diadopsi.
“Seniman yang mengemas tontonan dengan  mempertahankan nilai -nilai dasar budaya yang fundamental dan mengadopsi nilai-nilai baru yang telah tersaring, diharapkan akan menghasilkan hiburan menarik yang relevan untuk dinikmati pada era kemajuan teknologi,” tuturnya.
Sementara itu Ketua PaS – Jatim Lusiati Fauzi  pada kesempatan yang sama mengatakan selain itu ingin meramaikan dunia kesenian terutama di Jawa Timur,  langkah pertama yang akan dilakukan PaS Jatim setelah pengukuhan adalah mengadakan peringatan Hari Budaya Nasional yang selama ini belum pernah dilakukan. [why]

Tags: