Gus Ipul Apresiasi Penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo

Panggung Jazz Gunung Bromo yang disiapkan selalu mengandung unsur ramah lingkungan karena terbuat dari bambu. Pagelaran jazz bertaraf internasional ini digelar kawasan Gunung Bromo.

Panggung Jazz Gunung Bromo yang disiapkan selalu mengandung unsur ramah lingkungan karena terbuat dari bambu. Pagelaran jazz bertaraf internasional ini digelar kawasan Gunung Bromo.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf mengapresiasi penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo, yang rencananya tahun ini akan digelar 19-20 Agustus. Untuk itu, pemeran Wikramawardhana di sinetron serial Laksamana Cheng Ho ini berharap pengunjung dari berbagai daerah dan mancanegara bisa datang dan menikmati jazz gunung ini.
Mewakili Pemprov Jatim, ia menjamin bahwa situasi di Gunung Bromo sampai saat ini aman sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan jarak aman satu kilometer. Oleh karena itu, masyarakat yang ingin menikmati jazz gunung ini tidak perlu khawatir.
“Meski statusnya waspada, tapi pemandangan yang disuguhkan sangat luar biasa. Satu-satunya gunung yang indah saat erupsi, ya hanya Bromo. Sehingga sangat menyesal jika melewatkannya begitu saja,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.
Menurut dia, obyek pariwisata adalah potensi masa depan Indonesia. Untuk itu, mantan Menteri Pembangunan Daerah ini sangat mengapresiasi jika ada pihak swasta yang turut mengembangkan dengan membuat even seperti jazz gunung ini. “Sekarang ikon Bromo ada dua. Pertama upacara kasodo dan kedua adalah jazz gunung. Tentu ini sangat menarik,” tandasnya.
Sementara itu, penggagas dan pendiri Jazz Gunung Bromo, Sigit Pramono mengatakan, Jazz Gunung Bromo merupakan pergelaran musik bertaraf internasional yang berada di alam terbuka. Selama dua hari, penikmat musik akan disuguhi penampilan dari musisi-musisi terbaik dari dalam dan luar negeri.
“Mereka seperti Dwiki Dharmawan Jazz Connection, Ermy Kullit, Ian Scionti Trio, Shaggy Dog, The Groove, Ring of Fire featuring Bonita and Ricad Hutapea, Penny Candarini, Samba Sunda dan Nial Djuliarso trio featuring Arief Setiadi,” jelas Sigit.
Bertempat di panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Bromo, Desa Wonotoro, Kabupaten Probolinggo, kata Sigit, Jazz Gunung Bromo menawarkan suasana magis perpaduan alam yang indah, musik yang bergelora dan kehangatan interaksi antara musisi dan penonton. Selain memanjakan hati dan jiwa dan membawa nuansa yang berbeda dalam dunia seni pertunjukan musik, Jazz Gunung Bromo juga menjadi ajang untuk mencintai kearifan alam pegunungan dan meningkatkan apresiasi terhadap musik jazz etnik di tanah air.
Sigit mengatakan, Jazz Gunung Bromo tahun ini menawarkan tiga jenis tiket yaitu Festival, VIP dan VVIP yang sudah bisa didapatkan di situs resmi Jazz Gunung Bromo di www.jazzgunung.com. Tiket Festival dibandrol dengan harga Rp350 ribu per hari atau Rp600 ribu untuk dua hari.
Tiket VIP A yang posisi duduknya lebih tinggi dibanding VIP B dibandrol seharga Rp500 ribu per hari atau Rp800 ribu untuk dua hari. Tiket VIP B dibandrol dengan harga Rp600 ribu per hari atau Rp1 juta untuk dua hari.
“Tiket VVIP dibandrol dengan harga Rp1 juta per hari atau Rp 1,5 juta untuk dua hari. Khusus untuk pembeli tiket VVIP akan mendapat sajian makan malam saat Jazz Gunung Bromo berlangsung. Kami menarget dua ribu pengunjung setiap harinya,” pungkasnya. [iib]

Tags: