Gus Ipul Berikan Support Penderita Katarak

Drs H Saifullah Yusuf

Drs H Saifullah gus Yusuf

Pemprov, Bhirawa
Rasa empati Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf terhadap orang yang berkebutuhan khusus tak perlu diragukan lagi. Contohnya saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ngawi pekan lalu.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Saifullah Yusuf, dirinya sengaja meluangkan waktu untuk menjenguk dan memberikan support kepada pasien katarak di RS Widodo Ngawi yang sedang melakukan operasi. Support itu sangat berarti karena penderita katarak tidak bisa melihat dengan jelas seperti orang pada umumnya.
“Mereka selama ini tidak bisa melihat seperti kita. Maka sudah kewajiban kita untuk mensupport mereka agar tetap semangat untuk berobat. Jika di Ngawi, saya percaya penuh pada Pak Kanang (sapaan akrab Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, red) kalau ada warganya yang terkena katarak langsung sigap,” kata Gus Ipul, Senin (31/10).
Dalam kunjungannya di RS Widodo itu, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini sempat mengobrol dengan para pasien. Didampingi Bupati Ngawi, Budi Sulistyono dan Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, Gus Ipul mendatangi ruang operasi katarak yang jumlahnya mencapai puluhan orang.
Budi Sulistyono mengatakan, operasi katarak di RS Widodo menjadi bagian dari kegiatan sosial Hari Santri Nasional (HSN) 2016. Sebanyak 200 pasien katarak mengikuti operasi di RS Widodo secara bergilir dengan melibatkan dokter spesialis mata.
“Agenda operasi katarak masih menjadi bagian dari hari santri tahun ini. Memang tahun ini Pemkab Ngawi telah menggelontorkan sejumlah anggaran untuk kegiatan hari santri. Mudah-mudahan akan memberikan manfaat bagi warga Ngawi, khususnya penderita katarak,” ungkapnya.
Sementara itu, tak hanya mengunjungi pasien katarak, di Kabupaten Ngawi juga membuka pagelaran Festival Wayang Nusantara 2016. Berbeda dengan daerah lain, festival wayang di Ngawi dipadu dengan Festival Ngopi dan Angkringan Kuliner Lawas. yang digelar di Alun-alun Merdeka Ngawi.
“Pagelaran wayang nusantara ini dimaksudkan sebagai bentuk sosialisasi bahwa 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Festival ini juga dilakukan untuk mengajak semua masyarakat untuk kembali, mengingat dan membumikan Pancasila sebagai bagian dari kehidupan sebagai Bangsa Indonesia,” tutur Gus Ipul.
Gus Ipul berpendapat, pagelaran wayang kulit sebai salah satu bentuk sosialisasi yang efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila. “Bagi masyarakat Jawa, wayang ini tidak sekadar tontonan, tapi juga mengandung tuntunan,” pungkasnya. [iib]

Tags: