Gus Ipul Blusukan Pasar Karangketug, Pembangunan Pasar Harus Libatkan Pedagang

H Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Adi Wibowo (Mas Adi), pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan saat berdialog bersama para pedagang korban kebakaran pasar Karangketug, di Kota Pasuruan, Sabtu (14/11). [Hilmi Husain/Bhirawa]

Pasuruan, Bhirawa
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Adi Wibowo (Mas Adi) blusukan dan berdialog bersama para pedagang korban kebakaran pasar Karangketug, di Kota Pasuruan, Sabtu (14/11).

Datang dalam satu kendaraan, Gus Ipul dan Mas Adi tiba di Karangketug langsung disambut hangat para pedagang. Para pedagang khususnya mereka yang kiosnya ludes terbakar tampak antusias menyambut kedatangan Gus Ipul.

“Kami sudah dua minggu ini tidak bisa maksimal jualan karena hanya dikasih tenda kecil sama Pemkot Pasuruan untuk berjualan,” curhat Solihin, salah satu pedagang.

Sejak kebakaran, sebanyak 63 pedagang yang kiosnya hancur hanya diberikan tenda sederhana berukuran 2 meter persegi. Di tenda-tenda yang berjajar di lorong pasar inilah para pedagang korban kebakaran bertahan. “Ada beberapa barang milik kami yang tertimbun. Tidak bisa diambil karena masih ada garis polisi,” jelas Solihin.

Sementara itu, Gus Ipul mengaku sangat prihatin atas kebakaran yang melanda sebagian pasar Karangketug. “Terpenting saat ini, harus ada solusinya bagaimana para pedagang segera bisa beraktivitas kembali,” urai Gus Ipul.

Gus Ipul menambahkan aktivitas pasar jangan sampai berhenti karena keberadaan pasar sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasar juga penting untuk kemajuan kota. “Jadi pasar memang harus dikelola dengan baik,” terang Gus Ipul.

Pengelolaan pasar yang baik harus dilakukan dengan cara menjadikan pasar lebih bersih dan nyaman sehingga pengunjung lebih betah. Pasar juga harus ramah bagi siapapun khususnya perempuan dan anak. “Banyak pengunjung pasar kaum ibu-ibu. Mereka ini harus mendapatkan perhatian khusus. Misalnya harus disediakan ruang laktasi juga ruang bagi mereka untuk berganti jilbab misalnya,” paparnya.

Membangun pasar juga jangan sampai menggusur yang sudah ada. Mereka yang telah ada itu, harus ditata tanpa menggusur. “Karenanya pembangunan pasar harus melibatkan para pedagang pasar,” jelas Gus Ipul. [hil]

Tags: