Wagub Gus Ipul Buka Kompetisi Liga 3 Jawa Timur

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf menyerahkan bola kepada wasit menandai dimulainya pertandingan antara Persekabpas melawan Persikapro saat pembukaan kompetisi Liga 3 Jatim.

(Industrialisasi Sepak Bola Diawali dari Kompetisi Bawah).
Pasuruan, Bhirawa.
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifulah Yusuf secara resmi membuka kompetisi Liga 3 Jatim, di Stadion Pogar, Kabupaten Pasuruan, Rabu (3/4). Pembukaan secara simbolis ditandai dengan menekan tombol sirine oleh Wagub Saifullah Yusuf, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, Ketua PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) Jatim, Ahmad Riyadh dan anggota Exco PSSI Jatim Ahmad Munir.
Usai pembukaan, dilanjutkan pertandingan di grup B yang mempertemukan tuan rumah antara Persekabpas melawan Persikapro Probolinggo. Selain kedua tim, grup B ini dihuni PSPK Pasuruan, Bola Mitra Utama, Mitra Surabaya.
Saat memberikan sambutan pembukaan, Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf, menilai industrialisasi sepakbola sudah bisa dilakukan di Jatim. Ini ditunjukkan dengan kehadiran sponsor dalam penyelenggaraan kompetisi Liga 3 PSSI Jatim 2017. “Ini baru kali pertama kompetisi Liga 3 Jatim ada sponsornya. Industri sepak bola sudah di Jatim diawali dari sini,” katanya.
Menurutnya, ada lima syarat yang harus dipenuhi jika ingin menjadikan industri sepakbola. Yaitu, klub dikelola profesional dan memiliki pemain profesional pula. “Kita bangga di Jatim memiliki banyak klub dan tersebesar di beberapa daerah. Beda dengan daerah lain, seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat yang hanya punya satu klub saja,” ujarnya.
Syarat kedua, adalah mempunyai suporter militan. “Klub-klub di Jatim punya suporter militan. Suporter yang setia mendukung timnya bertanding. Kalau suporter tidak tukaran (berkelahi) maka akan banyak penonton dalam pertandingan,” ungkapnya.
Ketiga, lanjutnya, ada pertandingan yang berkelanjutan. Dalam hal ini, Jatim sudah membuktikan banyak pertandingan yang digelar. Salah satunya kompetisi Liga Jatim 3 yang hari ini baru dimulai. “Kita bersyukur di Jatim ada banyak pertandingan yang digelar. Tadi, pak Riyadh (Ahmad Riyadh, Ketua Umum Asprov PSSI Jatim) sudah menjelaskan di Jatim memiliki 600 pertandingan,” jelasnya.
Syarat keempat, lanjut Gus Ipul, yaitu sponsor. Kehadiran sponsor ini sangat membantu dalam meringankan beban yang harus ditanggung oleh klub. “Dengan bantuan sponsor, klub tidak perlu susah payah membayar gaji pemain,” katanya.
Yang kelima, dukungan dari pemerintah. “Disini sudah jelas pemerintahnya mendukung kegiatan sepakbola. Termasuk, Pemkab Pasuruan yang mendukung penuh klubnya, Persekabpas,” ucapnya.
Jadi, tegas Gus Ipul, semua potensi ada di Jatim. Tinggal bagaimana mensinergikan kelima unsur itu untuk membangun sepakbola yang lebih maju. “Ini jadi modal besar. Kalau mau maju, syaratnya cuma satu jangan gegeran,” katanya.
Sementara itu, Ketua PSSI Jatim Ahmad Riyadh mengatakan, Pasuruan dipilih sebagai tempat pembukaan karena ada banyak alasan. “Kabupaten Pasuruan menjadi tempat pembukaan, karena punya legenda. Setiap tahun, ada 600 pertandingan yang digelar di Jatim. Kami ingin Jatim menjadi barometer sepakbola nasional dan bermartabat,” tandasnya. [hil.iib]

Tags: